Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Golkar Minta RUU Pilpres Didrop

Partai Golkar tetap mempertahankan angka presidential treshold (PT) pada UU Pemilihan Presiden (Pilpres)

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
zoom-in Golkar Minta RUU Pilpres Didrop
/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
NURUL ARIFIN, mempunyai nama lengkap Nurul Qomaril Arifin (lahir di Bandung, Jawa Barat, 18 Juli 1966), aktris senior Indonesia menikan dengan Mayong Suryolaksono mempunyai 2 anak bernama, Maura Magnalia Madyaratr dan Melkior Mirari Manusaktri. Sekarang Nurul menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Golkar periode 2004 - 2009 dan 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat VII. Saat ini ia juga masih menjadi anggota Teman Serikat di Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan. (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar tetap mempertahankan angka presidential treshold (PT) pada UU Pemilihan Presiden (Pilpres). Menurut Wasekjen Golkar Nurul Arifin, sistem presidential treshold di angka 20 persen harus didukung.

"Sistem presidensial itu harus mayoritas sistem parlemen kuat, jadi Golkar tidak diubah," ujar Nurul di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/7/2013).

Nurul menyarankan, agar permasalahan RUU tersebut diselesaikan di tingkat badan legislasi. Ia tidak sependapat bila RUU tersebut dibawa ke paripurna. "Kalau tidak bisa diselesaikan, bisa didrop baleg, tapi jangan dicabut. Lalu dibawa ke paripurna," imbuhnya.

Menurut Nurul, bila didrop di Baleg maka kapan saja RUU itu dapat dibahas kembali. Namun, jika RUU tersebut dibawa ke sidang paripurna maka harus siap untuk dicabut dari prolegnas.

"Kalau pilihan terakhir memang ke paripurna tapi dengan bahasa, tidak dengan klausul PT. Tapi tentang dua hal saja setuju diubah atau tidak," imbuh Anggota Komisi I DPR.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas