Denny: Jumlah Napi Kabur Masih Perkiraan
Kementerian Hukum dan HAM memprioritaskan pemulihan keamanan dan ketertiban, pasca-kebakaran dan kerusuhan di LP Tanjung Gusta
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM memprioritaskan pemulihan keamanan dan ketertiban, pasca-kebakaran dan kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, yang terjadi Kamis (11/7/2013). Penghitungan narapidana dan tahanan tetap dilakukan, tetapi penghitungan tepat baru bisa dilakukan setelah kondisi terkendali.
"Konsentrasi kami masih untuk mengembalikan keamanan dan memadamkan api yang masih membakar beberapa bagian lapas," kata Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana di Jakarta, Kamis malam. Menurut Denny, detail kronologi penyebab kejadian, serta jumlah napi yang melarikan diri masih belum akurat.
"Ada yang menyebut 150, 300, atau berapa pun, itu masih perkiraan," tegas Denny.
Dia menegaskan data terus dikumpulkan, tetapi semua pihak diminta bersabar. Penghitungan dan verifikasi tetap harus akurat, tegas dia, namun baru bisa dilakukan bila situasi sudah aman dan kembali terkendali.
Denny pun mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolri untuk memastikan seluruh aparat kepolisian turut membantu mengamankan lokasi lembaga pemasyarakat dan mencari para tahanan atau narapidana yang kabur.
Informasi awal, sebut Denny, kebakaran sengaja dibuat oleh para narapidana, disusul dengan kericuhan, sebagai akibat pemadaman listrik dan penghentian pasokan air di dalam lembaga pemasyarakatan. Tetapi dia tak menampik ada dugaan penyebab lain, yang akan dipastikan kemudian.
Menurut Denny, informasi bahwa ada petugas lembaga pemasyarakatan yang tewas, belum dapat dikonfirmasi. "Saya tadi komunikasi dengan Kakanwil (Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara), itu isu yang perlu dikonfirmasi dulu. Bahwa ada KPLP yang terluka karena lemparan batu, memang benar, dan yang bersangkutan sudah dibawa ke rumah sakit," papar dia.
Berdasarkan laporan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP), jumlah hunian di Lapas Tanjung Gusta per 11 Juli 2013 adalah 2.600 orang, terdiri atas 2.594 orang napi dan enam orang tahanan. Jumlah ini jauh melampaui kapasitas lembaga pemasyarakatan, yang seharusnya maksimal hanya menampung 1.054 warga binaan. Tapi, tegas Denny, kepadatan lembaga pemasyarakatan tak hanya terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta.
Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Akbar Hadi, menyebutkan dugaan sekitar 150 narapidana menggunakan insiden ini untuk melarikan diri. Mereka meninggalkan lokasi melalui pintu portir sejak pukul 18.30 WIB. Dia pun menyebutkan sempat terjadi penyanderaan 15 petugas lembaga pemasyarakatan di dalam kantor yang juga dibakar.