Implementasi Masih Bermasalah
Implementasi Kurikulum 2013 di sejumlah daerah masih bermasalah.
Editor: Andy Pribadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Implementasi Kurikulum 2013 di sejumlah daerah masih bermasalah. Buku-buku belum terdistribusikan dengan baik, guru-guru merasa pelatihan belum optimal, dan pemerintah kabupaten/kota mengambil kebijakan sendiri-sendiri.
Di Kabupaten Jember, Jawa Timur, misalnya, guru-guru yang sudah dilatih dan siap menerapkan kurikulum baru, Senin (15/7), tiba-tiba mendapat surat edaran dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember. ”Kami diminta menunda pelaksanaan kurikulum baru,” kata Kepala SD Kepatihan 02 Jember, Denok Sari Wahyuati. Padahal, semua guru yang berjumlah delapan orang sudah dilatih.
Kepala Dinas Pendidikan Jember Bambang Hariono mengatakan, Kurikulum 2013 belum bisa dilaksanakan sekarang karena banyak guru belum dilatih. ”Kami usahakan dalam waktu kurang dari dua bulan atau tiga bulan sudah terlaksana,” ujarnya.
Di Kota Malang, semua sekolah negeri dan swasta yang berjumlah 270 SD dan sekitar 250 SMP/SMA/SMK akan menerapkan Kurikulum 2013 mulai tahun ajaran ini. Padahal, belum semua guru mendapat pelatihan.
”Kami tidak ingin sebagian sekolah menerapkan kurikulum baru, tetapi sekolah lainnya menerapkan kurikulum lama. Nanti evaluasinya bagaimana?” kata Suwarjana, Kepala Bidang Pendidikan SMP-SMA Dinas Pendidikan Kota Malang.
Oleh karena itu, Kota Malang mengambil kebijakan akan menerapkan Kurikulum 2013 di semua sekolah di seluruh jenjang pendidikan. ”Untuk buku-bukunya, sambil jalan kami pikirkan bersama,” ujar Suwarjana.
Di Nusa Tenggara Timur, empat SMA negeri dan swasta unggulan sudah dipilih untuk menerapkan Kurikulum 2013. Meski guru-guru sudah dilatih, penerapan Kurikulum 2013 ditunda. ”Kami belum siap jika harus melaksanakan pada awal tahun ajaran baru. Saat ini kami masih akan melakukan sosialisasi,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga NTT Clemens Meba.
Adapun di SMP Negeri 7 Pematang Siantar, Sumatera Utara, Kurikulum 2013 akan diterapkan mulai pekan depan.
”Sekarang siswa masih menjalani masa orientasi terlebih dahulu,” kata Wakil Kepala SMP Negeri 7 Pematang Siantar Binsar Butar-Butar.
Sementara di Solo dan daerah lain belum semua buku Kurikulum 2013 diterima sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh saat meninjau pelaksanaan kurikulum baru di Yogyakarta membenarkan adanya sekolah yang kekurangan buku ataupun belum menerima buku karena masih dalam proses pengiriman.
”Mudah-mudahan buku sudah diterima 2-3 hari lagi,” kata Nuh di SMA Negeri 1 Bantul, DI Yogyakarta, dengan didampingi Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X.
Direktur Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Harris Iskandar menambahkan, sampai saat ini belum diperoleh data rinci sekolah yang kekurangan atau kelebihan buku pegangan. Hal itu baru dapat diketahui dalam satu pekan ini setelah semua buku sampai di sekolah. (ELN/LUK/EKI/WER/EGI/SIR/KOR/ENG/RWN/SEM/WSI)