Daging Sapi Luar Negeri Tak Diminati Pedagang dan Konsumen
Daging sapi beku impor yang berasal dari Australia dan New Zealand dari Badan Usaha Logistik (Bolog) yang dijual kepada
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Daging sapi beku impor yang berasal dari Australia dan New Zealand dari Badan Usaha Logistik (Bolog) yang dijual kepada pedagang daging sapi di Pasar Jatinegara Jakarta Timur kurang diminati konsumen.
Meskipun harga daging sapi lokal tembus Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu per kilogram, para pedagang dan konsumen lebih memilih menjual daging sapi lokal dibanding impor. Mereka beralasan, jika menjual daging impor akan lebih merugi.
"Beku begitu, udah berapa lama saya juga ngga tau deh. Rasanya pun pasti beda," kata Abdullah (36) pedagang daging di Pasar Jatinegara kepada Tribunnews.com, Jumat (19/7/2013).
Selain itu, pedagang juga mengeluhkan lemak (gajih) atau yang mereka sebut "daging kotor" banyak terdapat pada daging sapi impor.
"Dari 10 kilo ada berapa persen yang kotornya. Berapa kali lipat itu. Itu yang bikin rugi. Dari 10 kilo bisa 3 kilo yang kotor. Bisa rugi. Kalau impor lebih banyak (gajihnya), lebih tebel," katanya.
Sebelumnya, Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) mendistribusikan ratusan kilogram daging sapi impor dari yang berasal dari Australia dan New Zealand di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Daging sapi ini kemudian dijual kepada para pedagang daging sapi untuk menekan harga daging sapi ditingkat konsumen.
Anhar Satgas OPM (Operasi Pasar Murni) Daging Perum Bulog, menuturkan Bulog menjual daging ke para pedagang dengan harga Rp 67 ribu per kg, lalu mereka menjual ke konsumen dengan harga Rp 80 ribu per Kg.
"Untuk monitoring selama 2 hari, hari kemarin di pasar Jatinegara terjual hampir kira-kira 300 kg. Sedangkan untuk hari ini sendiri kurang lebih 200 kg," katanya.
Anhar mengatakan penjualan daging import tersebut mulai dibuka dari pukul 9 pagi sampai jam 12 siang. Nantinya para pedagang daging diharuskan menjual daging kepada konsumen dengan harga maksimal Rp 75 ribu sampai Rp 80 ribu per kg
Untuk daging sapi Shin Shank atau kaki bagian atas depan, harga dari Bulog yang dijual kepada pedagang yakni Rp 67.000 per kg. Harga jual ditingkat konsumen yang dianjurkan dijual Rp 75.000 perkilogram.
Sementara Blade atau daging sapi paha depan dijual ditingkat pedagang Rp 67.000 per kg. Ditingkat konsumennya Rp 75.000 per kg. Sementara Chuck, atau daging bagian pundak atas Rp 72.000 per kg. Harga jual ditingkat konsumennya Rp 80.000.
Harga Silverside atau bagian paha depan, harga jual ke pedagang Rp 72.000 per kg. Sementara harga eceran ke konsumen Rp 80.000 per kg. Harga Topside atau bagian punggung belakang di tingkat pedagang Rp 77.000 per kg. Harga jualnya di konsumen yakni Rp 85.000.
Harga knuckle atau bagian tulang kaki sapi di tingkat pedagang yakni Rp 77.000. Harga jual ecerannya di konsumen yakni Rp 85.000. Dengan masuknya daging ini, pihaknya mengatakan berharap agar harga daging ditingkat konsumen dapat ditekan.