Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Dua jenazah teroris yang ditembak mati di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (22/7/2013) hingga saat ini masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Demikian diungkapkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2013).

“Dua tersangka yang telah meninggal dunia dilakukan identifikasi baik sidik jari kemudian diotopsi dicocokan DNA-nya untuk dipastikan kecocokan DNA dengan keluarga tersangka yang meninggal dunia ini untuk kepastian identitas,” kata Ronny.

Sementara dua teroris yang berhasil ditangkap hidup, tim Densus 88 Antiteror Polri masih melakukan pengembangan untuk diketahui lebih jauh jaringannya.

Kepolisian pun belum mau mengungkap asal-usul bom rakitan yang dibawa keempat teroris disergap di Tulungagung tersebut. Begitu juga tujuan bom tersebut akan dibawa atau akan diledakan dimana masih menjadi misteri.

“Belum diketahui bom yang ditemukan dari keempat tersangka tersebut, akan dibawa kemana diarahkan kemana masih dalam pendalaman karena memang tertangkap tangan dibawa tersangka sehingga kita belum bisa kaitan atau dibawa ke mana,” ungkapnya.

Menurut Ronny, penyergapan tersebut merupakan bagian dari upaya Polri dalam rangka mencegah aksi teror.

“Yang paling penting bahwa penangkapan empat tersangka di Tulungagung merupakan bagian dari upaya pencegahan terjadinya kasus teror ke depan,” katanya.