Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ogah Dukung Karsa, Parpol Gurem Dapat Intimidasi

Selain uang, intimidasi juga turut mewarnai partai politik nonparlemen yang tidak mau mendukung pencalonan Sukarwo dan

Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ogah Dukung Karsa, Parpol Gurem Dapat Intimidasi
net
Soekarwo dan Saifullah-Yusuf 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain uang, intimidasi juga turut mewarnai partai politik nonparlemen yang tidak mau mendukung pencalonan Sukarwo dan Saefullah Yusuf (Karsa) dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang akan digelar Agustus 2013.

Salah satu yang mengalami intimidasi itu diterima Ketua DPD Partai Indonesia Sejahtera. Mulanya PIS masuk barisan Asosiasi Partai Non Parlemen yang dikoordinatori Ketua DPD Barnas Jawa Timur, Jaelani, tapi pecah. APNP ini mendukung Karsa.

Informasi intimidasi diperoleh bekas Ketua DPW Partai Matahari Bangsa Jawa Timur, Syafrudin Budiman dari Ardiyoso Suhadi. Hal tersebut ia beberkan dalam sidang pelanggaran kode etik dengan teradu Ketua dan Anggota KPU Jawa Timur.

Menurut Syafrudin, Ardiyoso bercerita bahwa perjalanan APNP  berjalan mulus. Namun belakangan muncul perpecahan di tubuh mereka. Pemicunya adalah mahar politik yang berujung pada mosi tidak percaya terhadap Jaelani.

"Pak Ardiyoso telepon saya, dia bilang diintimidasi oleh Jaelani di Hotel Garden. Di sana saya dipukuli, ditimpuki. Setelah kejadian itu dia minta saya jangan bilang ke siapa-siapa," cerita Syafrudin di sidang DKPP, Jakarta, Jumat (26/7/2013).

Setelah menerima telepon, Syafrudin lantas menimpali pesan Ardiyoso. Ia memastikan soal intimidasi yang diterima Ardiyoso dari Jaelani akan dibeberkannya di muka persidangan. Dan hari ini, Syafrudin membeberkannya di sidang DKPP.

Ardiyoso, tambah Syafrudin jelas ketakutan. Karena bukan dirinya seorang yang diancam akan dibunuh. Pasalnya, ancaman serupa juga akan berlaku untuk keluarganya.

Berita Rekomendasi

"Dia juga bilang bahwa saya juga menjadi target, termasuk Iwan yang sedang mau menikah. Saya bilang saya tidak takut, saya akan tunggu di sini kapan pun. Saya akan jihad cukup di sini tidak perlu ke Afganistan, Poso atau lainnya. Saya siap di sini karena itu risiko," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas