Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfudz Siddiq: Australia Harusnya Tidak Ikut Nikmati Hasil Sadapan

Jika hal itu benar, tegas dia, maka otoritas Australia harus meminta maaf kepada Indonesia

Penulis: Srihandriatmo Malau
zoom-in Mahfudz Siddiq: Australia Harusnya Tidak Ikut Nikmati Hasil Sadapan
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq, saat menghadiri dialog Polemik tentang kekerasan di Papua, di Cikini, Jakarta, Sabtu (16/6/2012). Dialog dengan tajuk Papua Yang Tak Kunjung Reda tersebut dihadiri pula oleh nara sumber lain, yaitu Intelektual Muda Papua, Natalis Figay, Tim Kajian Papua LIPI, DR Adriana Elisabeth, Dirjen Strategi Pertahanan Kemenhan, Mayjen TNI Puguh Santoso, dan Asdep I Koordinasi Otsus Kemenkopolhukam, Brigjen Sumardi. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menilai berita penyadapan komunikasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat pertemuan G-20 oleh pihak Australia menodai hubungan baik bilateral kedua negara.

Jika hal itu benar, tegas dia, maka otoritas Australia harus meminta maaf kepada Indonesia.

"Penyadapan oleh pihak Inggris, pihak Australia semestinya tidak ikut menikmati hasil sadapan tersebut. Karena bisa dipersepsi telah terjadi kerjasama intelejen Inggris dan Australia terkait hal ini," ujar Mahfudz, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (29/7/2013).

Sedangkan pada sisi lain kejadian ini menunjukkan bahwa keamanan komunikasi pejabat tinggi negara masih rentan diintersepsi.

Karena itu, menurutnya, Lembaga Sandi Negara harus memastikan bahwa sistem dan perangkat komunikasi pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara aman dan terkendali baik.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas