Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasang Surut Karir Oegroseno dan Badrodin

Komjen Pol Oegroseno menggantikan Komjen Pol Nanan Soekarna sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pasang Surut Karir Oegroseno dan Badrodin
/henry lopulalan
Asisten Operasi Kapolri Irjen Badrodin Haiti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komjen Pol Oegroseno menggantikan Komjen Pol Nanan Soekarna sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Tetapi Oegrosena hanya akan menempati kursi orang nomor dua di Polri tersebut sekitar enam bulan karena akan memasuki masa pensiun.

Oegro memang sosok perwira tinggi yang cerdas dan dikenal luas di masyarakat. Namanya melambung saat dirinya menjadi Kapolda Sulwesi Tengah saat peristiwa di Poso. Cukup menarik seakan sejarah berulang. Oegro dan Badrodin meskipun bukan satu angkatan di Akademi Kepolisian tetapi dalam jabatan kepolisian Oegroseno dan Badrodin beriringan.

Jabatan pertama saat Oegroseno menjabat Kapolda Sulawesi Tengah pada 2005, setelah meletus kerusuhan di Poso Oegro ditarik ke Mabes Polri dan digantikan Badrodin Haiti yang saat itu menjabat sebat sebagai Seslem Lemdiklat Polri.

Sementara Oegro ditarik ke Mabes Polri. Hampir lima tahun Oegroseno berada di Mabes Polri sampai akhirnya menjadi inspektur jendral dengan jabatan sebagai Kepala Divisi Pofesi dan Pengamanan Polri.

Sementara Badrodin dalam waktu singkat karirnya menanjak, setelah menjadi kapolda Sulawesi Tengah, Badrodin pun akhirnya ditari ke Bareskrim Polri. Tidak butuh waktu lama telegram rahasia pun kembali datang dengan memuat namanya menjadi Kapolda Sumatera Utara dengan menyandang pangkat bintang dua atau inspektur jendral polisi pada tahun 2009.

Hanya satu tahun Badrodin berada di Sumatera Utara, kemudian Oegroseno menggantikannya sebagai Kapolda Sumatera Utara. Badrodin kembali bertugas di lingkungan Mabes Polri menjabat sebagai kepala Divisi Hukum Polri selama beberapa bulan sampai akhirnya kembali bertugas sebagai Kapolda Jawa Timur pada tahun 2010-2011. Setelah itu Badrodin ditarik ke Mabes Polri dengan menyandang pangkat bintang dua. Hampir beberapa tahun kepangkatannya stag.

Berbeda dengan Oegroseno karirnya semakin melejit, secara berturut-tuut jebolan Akpol 1978 ini setelah menjadi kapolda Sumatera Utara pada 2010, kemudian 2011 diangkat menjadi Kepala Lembaga Pendidikan Polisi (Lemdikpol) dengan pangkat Komisaris Jendral Polisi, tahun 2012 Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo mempercayakannya untuk menjabat Kepala Badan Pemeliharaan Kemanan (Kabaharkam), sampai akhirnya menjabat Wakapolri.

BERITA REKOMENDASI

Sementara Badrodin, setelah menjadi Sahli Kapolri pada 2011 kemudian diangkat menjadi Asiten Oprasi Polri karinya dikepolisian tertahan hampir dua tahun lamanya. Sampai akhirnya diangkat menjadi Kabaharkam Polri menggantikan Oegroseno sekaligus satu bintang bertambah dipundaknya menjadi Komisaris Jendral Polisi.

Berdasarkan Surat Keputusan (Skep) Kapolri Nomor 557/VII/2013 yang dikeluarkan 31 Juli 2013, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengumumkan kepada media bahwa Oegroseno menggantikan Nanan Soekarna menjadi Wakapolri.

"Berdasarkan Surat Keputusan tersebut Komjen Pol Drs Oegroseno SH diangkat dalam jabatan baru sebagai Wakapolri menggantikan Komjen Pol Nanan Soekarna yang memasuki masa pensiun," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2013).

Sementara posisi Kabaharkam yang ditinggalkan Oegroseno diisi Irjen Pol Badrodin Haiti yang kini menjabat sebagai Asisten Oprasi Polri.

Menyikapi pergantian tersebut, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Muhammad Nasser mengungkapkan bahwa pegantian tersebut baik, karena pergantian Wakapolri dan Kabaharkam merupakan kewenangan Kapolri. Meskipun Oegroseno hanya menjabat sekitar enam bulan menjadi Wakapolri tetapi Kompolnas menganggap Oegro mampu memperbaiki Polri secara internal.

“Tidak ada masalah dengan waktunya yang pendek, karena menentukan Wakapolri tidak susah tinggal ditunjuk oleh Kapolri tidak seperti pergantian Kapolri harus melalui presiden dan DPR RI,” ungkap Nasser.

Masuknya nama Badrodin Haiti dalam jajaran pejabat utama Polri dengan pangkat bintang tiga atau Komisaris Jendral Polisi, tentu saja Badrodin akan menjadi orang yang diperhitungkan dalam bursa calon kapolri. Terlebih nama Badrodin pun merupakan nama yang dimasukan Kompolnas ke presiden.

Badrodin dari segi kepangkatan dan masa tugas memenuhi persyaratan untuk menggantikan Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo. Selain itu, prestasinya pun tidak kalah dengan jendral polisi bintang tiga yang sudah lama menjabat. Badrodin merupakan lulusan terbaik di Akademi Kepolisian 1982. Ia yang memegang Adhi Makayasa diangkatannya.

Namanya akan bersaing dengan tiga jendral bintang tiga lainnya diantaranya Komjen Pol Sutarman yang saat ini menjabat sebagai Kabareskri Polri, Komjen Pol Anang Iskandar yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional, serta Komjen Pol Budi Gunawan yang kini menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Lemdikpol).

Bila pergantian Kapolri dipercepat pada bulan Agustus 2013 maka empat jendral inilah yang akan bersaing memperebutkan kursi nomor satu di kepolisian.

Komisioner Kompolnas Muhammad Nasser mengungkapkan bahwa Badrodin memang masuk dalam bursa calon Kapolri dan Kompolnas sudah melakukan tatap muka dengannya. Namanya masuk dalam daftar sembilan nama calon Kapolri yang akan dimasukkan Kompolnas ke Presiden Susilo bambang Yudhoyono (SBY).

“Badrodin memang kita anggap layak (menjadi Kapolri), kita sudah lihat kinerja dan tatap muka langsung. Bagus,” ucap Naser.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas