Naqsabandiyah Lebaran 6 Agustus
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah, Sumatera Barat menetapkan Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1434 H jatuh pada Selasa, 6 Agustus 2013.
Penulis: Albert Joko
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Jamaah Tarekat Naqsabandiyah, Sumatera Barat menetapkan Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1434 H jatuh pada Selasa, 6 Agustus 2013.
"Berdasarkan perhitungan, puasa dilakukan selama 30 hari dan dipastikan Lebaran jatuh pada 6 Agustus, karena puasa sudah dilaksanakan sejak 7 Juli," kata Sekretaris Musala Baitul Makmur, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Edizon, Kamis (1/8) kemarin.
Ia menjelaskan, perhitungan pelaksanaan awal puasa dilakukan dengan cara menghitung 360 hari dari 1 Ramadan tahun lalu. Setiap tahun, sekitar 5.000 jamaah yang tersebar di Kota Padang, Kabupaten Solok, dan Solok Selatan selalu berpuasa selama 30 hari.
Metode yang digunakan untuk menetukan awal puasa adalah, hisab munjid yang berasal dari Mekkah. Metode perhitungan tersebut dibuat ulama besar di zaman Rasulullah dan telah dilakukan secara turun-temurun.
Dengan adanya keputusan tersebut, para jamaah akan mengumandangkan takbir pada 5 Agustus usai melaksanakan ibadah Salat Magrib.
Di Kota Padang, terdapat 70-an masjid dan musala tempat peribadatan Tarekat Naqsabandiyah yang tersebar di Kecamatan Pauh, Lubuk Kilangan, dan Lubuk Begalung. Pusatnya terletak di Mushalla Baitul Makmur, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang
Jamaah tersebut juga memulai puasa dua hari lebih cepat dari keputusan Muhammadiyah yang menetapkan awal Ramadan pada 9 Juli 2013. Sedangkan Kementrian Agama menentukan awal puasa jatuh pada 10 Juli.
"Setiap tahun memang ada perbedaan dengan pemerintah, tapi inilah keyakinan kami dan dilakukan sesuai anjuran Rasul," tandas Edizon.
Pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) tetal melakukan rukyatul hilal untuk menentukan Idul Fitri. Sedangkan Muhammadiyah telah jauh-jauh hari menetapkan Lebaran atau 1 Syawal 1434 H pada Kamis, 8 Agustus 2013 mendatang.
Sebelumnya Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menerbitkan maklumat nomor 04/MLM/I.0/E/2013 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawwal dan Dzulhijjah 1434 H. Maklumat yang diteken Ketua Umum Prof Dr HM Din Syamsuddin MA dan Sekretaris Umum Dr H Agung Danarto itu telah dikirim ke seluruh pengurus DPW dan DPD Muhammadiyah se-Indonesia.
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Oman Fathurahman menjelaskan, penentuan Syawal 1434 H, ijtimak menjelang Syawal 1434 H terjadi pada Rabu Pon, 7 Agustus 2013 pukul 04:52:19 WIB.
Tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta (0: -07" 48, dan l": l l0o 21, BT) : *03o 54' ll" (hilal sudah wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu, bulan berada di atas ufuk. "Satu Syawal 1434 H jatuh pada Kamis Wage, 8 Agustus 2013," jelas Oman.