Pemudik Lebaran Angkut Rp 90 Triliun ke Kampung Halaman
Prof. Firmanzah mengemukakan, mudik lebaran telah berkonstribusi dalam menciptakan redistribusi pendapatan ke daerah-daerah,
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Gusti Sawabi
“Hal ini tentu positif untuk sektor infrastruktur itu sendiri maupun sisi ketepatan penyerapan anggaran, peluang bisnis di bidang infrastruktur semakin terbuka, pengusaha lokal akan berkembang dengan pelibatan dalam berbagai pekerjaan infrastruktur, disamping menyerap tambahan tenaga kerja juga akan terjadi transfer pengetahuan praktis,” jelas Firmanzah.
Ketiga, aktivitas mudik Lebaran juga menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, yakni melalui peningkatan konsumsi, sehingga nilai konsumsi agregat yang dihasilkan pun akan sangat besar, mencapai ratusan triliun rupiah, mudik Lebaran bisa dijadikan akselerator dalam tetap menjaga pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang ditargetkan dalam APBN-P 2013.
Keempat, tumbuhnya investasi di pedesaan, investasi di desa dikawal agar dapat menggerakkan sektor riil ekonomi desa seperti peternakan, pertanian, usaha kecil, home industi, perdagangan baik melalui koperasi maupun oleh pelaku ekonomi desa secara perorangan.
Menurut Firmanzah. berbagai peluang yang tumbuh dari ekonomi lebaran dapat dimanfaatkan dan diarahkan guna menggerakkan perekonomian di desa, Dana yang banyak diperoleh masyarakat desa dari perantau, bisa diarahkan agar dapat menjadi suntikan modal bagi usaha yang produktif.
Untuk memaksimalkan manfaat ekonomi lebaran, tutur Firmanzah, sinergitas semua pihak perlu lebih ditingkatkan sehingga kondusif dalam mendukung bergeraknya ekonomi masyarakat lokal, utamanya dalam menjamin semakin meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi seperti pasar, pertokoan, pujasera, jalan.
“Perlu terus ditingkatkan peran serta kalangan swasta dalam mendukung penyelenggaraan berbagai even atau media promosi daerah yang menyebar di berbagai pusat-pusat keramaian/tempat-tempat wisata yang menjadi tujuan para pemudik,” pungkas pakar ekonomi ini. (aco)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.