TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program mudik gratis bagi pemudik sepeda motor dengan menggunakan kapal laut yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan untuk arus mudik, total telah mengangkut 4302 sepeda motor dan 6652 orang penumpangnya.

Gelombang terakhir kapal yang mengangkut pemudik sepeda motor tersebut yaitu KRI Banda Aceh (rit ke-2) telah diberangkatkan Selasa 6 Agustus 2013 pukul 10.00 WIB di pelabuhan Tanjung Priok dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Gelombang pertama mudik gratis bagi pesepeda motor dengan menggunakan kapal laut yang diberangkatkan pada 3 Agustus 2013 lalu pukul 09.00 WIB dengan kapal KM Dobonsolo mengangkut 1.515 sepeda motor dan 2.213 penumpang. Gelombang kedua menggunakan kapal laut yang diberangkatkan pada tanggal 4 Agustus 2013 pukul 10.00 WIB dengan kapal KRI Banda Aceh mengangkut 1.943 sepeda motor dan 1.500 penumpang.

Selanjutnya, Gelombang ketiga menggunakan kapal laut yang diberangkatkan pada tanggal 5 Agustus 2013 pukul 16.00 WIB dengan kapal KM Dobonsolo (rit ke-2) mengangkut 1.512 sepeda motor dan 803 penumpang.

"Untuk pengangkutan arus balik dengan menggunakan kapal laut KM Dobonsolo dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta akan diselenggarakan pada tanggal 12 Agustus 2013 atau (H+3) pukul 16.00 WIB," ujar Kepala Humas Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, Selasa (6/8/2013).

Sedangkan untuk pengangkutan arus balik dengan menggunakan KRI Banda Aceh akan diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2013 atau (H+4) pukul 10.00 WIB.

"Bagi yang berminat memanfaatkan pengangkutan motor pada arus balik ini dapat mendaftar di Pos Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang," jelas Bambang

Pendaftaran arus balik dibuka dari tanggal 4 Agustus 2013 dan ditutup satu hari sebelum jadwal keberangkatan atau sampai kuota kapal terpenuhi. Pendaftaran arus balik ini terbuka kesempatan pula bagi mereka yang semula bukan peserta yang terlibat pada arus mudik.

"Program mudik gratis yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan ini merupakan komitmen pemerintah dalam mengurangi resiko kecelakaan di jalan dan beban jalan raya disepanjang jalur pantura," ungkap Bambang.