Kabaharkam : Anggota Polisi Harus Selalu Waspada dan Siaga
Mabes Polri menginstruksikan kepada petugasnya di lapangan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Gusti Sawabi
Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menginstruksikan kepada petugasnya di lapangan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan.
"Pertama harus tingkatkan kesiap siagaan dan kewaspadaan. Kedua dalam mobilenya itu juga tidak boleh sendiri harus ada boddy system artinya tidak boleh sendirian ada temannya berdua, bertiga dan sebagainya itu yang sudah diperintahkan Kapolri," kata Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Irjen Pol Badrodin Haiti di Lapang Bhayangkara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2013).
Selain itu, kepolisian pun akan menggelar razia untuk mempersempit pergerakan pelaku penembakan polisi tersebut. "Kemudian razia-razia pada malam hari itu sudah diperintahkan Kapolri," ucapnya.
Badrodin pun mengungkapkan perlu adanya penyegaran terhadap anggota Polri supaya terlatih dalam menghadapi situasi darurat. Hal tersebut diungkapkan Badrodin menyikapi kasus penembakan terhadap anggota polisi dalam satu bulan terakhir ini di wilayah Polda Metro Jaya yang mengakibatkan tiga anggota polisi meninggal dunia.
"Sebetulnya instruksi itu sudah disampaikan bapak Kapolri beberapa waktu lalu setelah penembakan pertama dan kedua. Memang pelaksanaannya yang mungkin harus diintensifkan terutama anggota dalam pelatihan-pelatihan itu perlu ditingkatkan, kan bagaimana pun juga perlu ada penyegaran supaya anggota itu terlatih menghadapi situasi-situasi darurat," ungkap Badrodin.
Badrodin mengungkapkan bahwa perlu ada peningkatan kemampuan dalam menghadapi situasi yang darurat. Meskipun sudah pernah dilatih menghadapi situasi darurat tetapi tidak dilatih secara terus menerus.
"Saya sampaikan perlu peningkatan kemampuan dalam menghadapi situasi yang darurat, itu perlu lakukan lagi. Dia sudah pernah dapat latihan tapi kan tidak pernah dimaintenace sehingga harus tetap direfresing lagi," ujarnya.
Tetapi bukan hanya faktor tersebut saja yang menyebabkan polisi menjadi korban ada faktor lain yang menyebabkan anggota polisi tidak siap dalam posisi darurat. "Tidak faktor itu saja, banyak faktor ya," ujarnya.
Dikabarkan sebelumnya, Aiptu Kus Hendratno meninggal bersama temannya Bripka Ahmad Maulana, keduanya anggota Polsek Pondok Aren, saat baku tembak dengan pelaku yang diduga teroris, menurut Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Bayu Eko Seno.
Informasi yang dihimpun Tribunnews.com di lapangan, kejadian baku tembak terjadi di Jalan Graha Raya depan Masjid Bani Umar Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, tak jauh dari Polsek Pondok Aren.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.