Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karakter Emosional Foke Cocok Jadi Dubes Jerman

Sejumlah pihak menyangsikan usulan untuk menjadikan mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menjadi Duta Besar Jerman.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
zoom-in Karakter Emosional Foke Cocok Jadi Dubes Jerman
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo memberikan sambutan dalam acara silaturahmi Idul Fitri di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2013). Acara halal bi halal yang diadakan Majelis Dzikir Al Fauz tersebut merupakan penampilan perdana Fauzi Bowo selepas menjabat sebagai gubernur. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pihak menyangsikan usulan untuk menjadikan mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menjadi Duta Besar Jerman.

Bahkan, independensi anggota dewan pembina Partai Demokrat ini sempat dipertanyakan dan terkesan membawa misi lain ke Jerman.

Susaningtyas Kertopati, Anggota Komisi I dari Partai Hanura, mengatakan belum melihat hal tersebut. "Kalau itu kan hak prerogratif ya. Saya enggak bisa mengira-ngira seperti apa. Tapi sepertinya pertimbangan Presiden memilih Fauzi Bowo itu, karena dia fasih berbahasa Jerman dan mengerti daerah-daerah di Jerman," kata wanita yang akrab dipanggil Nuning itu di Jakarta, Kamis (5/9/2013).

Nuning mengatakan, Foke dapat cepat beradaptasi dengan kultur Jerman sebab pria tersebut telah terbiasa tinggal di sana.

"Jadi saya rasa, mungkin hal itu bisa menjadi jembatan Indonesia dengan Jerman lebih baik. Itu harapannya. Tapi, kita kan enggak tahu hitung-hitungan yang lain, saya bukan orang Demokrat, jangan tanya sama saya dong," ungkapnya.

Mengenai karakter yang keras, Nuning meminta publik membedakannya dengan pengalaman Foke selama di Jerman. Apalagi, Foke mampu berbahasa Jerman sehingga dapat berkomunikasi dengan cepat. Kemampuan berbahasa memang menjadi penting bagi dubes.

"Mengenai keberadaannya yang emosional dan tempremental, orang Jerman kan juga sama seperti itu. Dia seperti itu mungkin kepribadian itu tumbuh karena dia ada di sana, lalu tidak cocok bila diterapkan di Indonesia," tutur Nuning.

Berita Rekomendasi

Ia pun berpikir positif dengan penunjukkan Foke sebagai Dubes Jerman. Sebab, Foke telah memiliki kemampuan yang mendasar yakni bahasa Jerman.

"Daripada kita kirim orang yang enggak bisa berbahasa Jerman. Orang Jerman itu terkenal sombong, dia kadang-kadang tidak mau berbahasa dengan bahasa yang lain, dengan bahasa Inggris pun dia berlaga tidak bisa, enggak mau, sama dengan Perancis. Saya kira ada baiknya dikirim orang yang bisa satu bahasa," jelas Nuning.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas