Anggota Komisi I DPR Kritik Calon dari Kalangan Purnawirawan
khususnya mereka yang berlatar belakang Polisi dan Tentara, yang diajukan Pemerintah
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Anggota Komisi I DPR, Helmy Fauzi, mengkritik calon dubes non-karir, khususnya mereka yang berlatar belakang Polisi dan Tentara, yang diajukan Pemerintah, belum menunjukkan kualitas yang terekam baik.
Sebelumnya, dua purnawirawan polisi dan tentara diajukan pemerintah untuk diuji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi I DPR. Mereka yang dimaksud adalah mantan Kabareskrim Ito Sumardi dan dari TNI adalah Jhony Lumintang.
Sebagai contoh, Ito Sumardi, kata Helmi, belum pernah terdengar memiliki rekam jejak bekerja di bidang atase internasional atau di bagian interpol.
"Terus terang saya belum melihat calon dari polisi dan tentara ini punya rekam jejak yang jelas terkait pengalaman dan pemahaman melakukan hubungan internasional," kata Helmy di Jakarta, Selasa (17/9).
Meski begitu, Helmy mengaku tak bisa menafikan bahwa kedua sosok itu adalah memang pejabat senior di jajarannnya masing-masing.
"Dengan pengalaman luas begitu, mudah-mudahan cukup untuk jadi dubes," kata dia.
Terkait dengan track record para calon dubes dari jalur non-karir Kementerian Luar Negeri itu, Helmy mengatakan bahwa pihaknya siap menerima masukan dari masyarakat.
Sebagai contoh, Ito sempat disebut-sebut di media massa terkait dengan kasus tertentu Meski, hal itu belum terbukti secara hukum kebenarannya.
"Justru itulah pentingnya masukan dari masyarakat. Masih ada waktu untuk masukan itu dan kami siap menerimanya," tandasnya.
Diketahui semasa menjabat sebagai Kabareskrim, Ito Sumardi pernah disebut-sebut dalam kasus dana mafia pajak Gayus Tambunan. Selain itu, Ito juga menjadi elit di Bareskrim Mabes Polri saat anggota DPR dari PKS Muhammad Misbakhun dikriminalisasi soal penggelapan L/C Bank Century. Belakangan, Misbakhun dinyatakan tak bersalah oleh Mahkamah Agung.
Nama-nama yang diajukan Pemerintah sebagai calon dubes adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sebagai calon dubes di Jerman, Suprapto Martosetomo sebagai calon dubes di Afrika Selatan, Sesmenpora Yuli Mumpuni jadi dubes di Spanyol.
Berikutnya Yusron Ihza Mahendra menjadi Dubes Jepang, dan Budi Bowoleksono menjadi dubes AS menggantikan Dino Patti Djalal. Adapun Dino disebut diproyeksikan menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang saat ini masih dirangkap Menkeu Chatib Basri.
Lalu Linggawaty Hakim menjadi calon dubes Swiss, Komjen (Pol) Ito Sumardi jadi dubes di Myanmar, Letjen TNI (Purn) Jhony Lumintang untuk Philipina, Yuwono A Putranto ke Norwegia, Raudin Anwar ke Libya, Abdurrahman M.Fachir ke Arab Saudi.
Selanjutnya Jose Antonio Morato Tavares ke New Zealand, Irmawan Emir Wisnandar ke Laos, Sugeng Rahardjo ke China, Burhanuddin ke Sudan, Nurul Qomar ke Brunei Darussalam, Gary Rachman Makmun Jusuf ke Fiji, dan Rahmat Pramono menjadi PTRI Asean.
Adapun Diar Nurbiantoro diproyeksikan menjadi Dubes di Rumania, Mulya Wirana ke Portugal, Pitono Purnomo ke Kamboja, dan Moenir Ari Soenanda direncanakan ke Peru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.