Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anas Nilai Demokrat tak Elegan Ganti Pasek dan Saan

Kalau pergantian Pasek dan Saan karena pertimbangan tidak loyal terhadap partai, Anas tidak setuju.

Penulis: Y Gustaman
zoom-in Anas Nilai Demokrat tak Elegan Ganti Pasek dan Saan
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mendeklarasikan Perhimpunan Pergerakan Indonesia, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (15/9/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai, pencopotan Pasek Suardika dan Saan Mustopa dari Ketua Komisi III dan Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR, tak elegan.

Menurut Anas, partai mana pun berhak menentukan kadernya yang harus memegang jabatan struktural di dalam fraksi DPR. Namun, pergantian harus didasari pertimbangan rasional yang dapat diterima publik.

"Diganti itu hal biasa saja dan kewenangan partai. Hanya, memang prosesnya tidak elegan," ujar Anas usai nonton bareng final Indonesia kontra Vietnam di ajang Piala AFF U-19 di rumahnya, Jakarta, Minggu (22/9/2013).

Kalau pergantian Pasek dan Saan karena pertimbangan tidak loyal terhadap partai, Anas tidak setuju. Sang deklarator ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia, justru memandang keduanya loyal terhadap partai dan berprestasi.

"Menurut saya keduanya orang yang loyal. Loyal pada tugas, loyal pada partai, punya kecakapan, berprestasi. Jadi, saya kurang paham apa yang disebut kurang loyal itu," tutur Anas.

Salah satu pertimbangan DPP Partai Demokrat mengganti Pasek dan Saan dari jabatan struktural fraksi, karena terlibat dalam ormas PPI bentukan Anas, yang dideklarasikan bersama Konvensi Capres Demokrat, pada 15 September 2013.

Toto Sugiarto, pengamat politik senior Soegeng Sarjadi Syndicate menilai, rotasi ini bentuk penyikapan Demokrat bahwa Anas menjadi ancaman serius. Sehingga, anasir-anasir Anas yang ada di tubuh kader Demokrat harus disingkirkan dari struktur.

Berita Rekomendasi

"Demokrat melihat Anas ancaman serius. Saat politikus Demokrat mendekat Anas, itu sebagai ancaman. Orang-orang berbahaya ini dipinggirkan. Itu yang terjadi sekarang," ujar Toto di Media Center Bawaslu, Jakarta, Jumat (20/9/2013). (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas