Rekonstruksi Penembakan Aipda Sukardi Tunggu Analisis 50 CCTV
Polda Metro Jaya berencana menggelar rekonstruksi penembakan Aipda Anumerta Sukardi di depan Gedung KPK
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Wartakotalive, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya berencana menggelar rekonstruksi penembakan Aipda Anumerta Sukardi di depan Gedung KPK, di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan beberapa waktu lalu.
Diharapkan dalam rekonstruksi ulang ini dapat diketahui berapa orang pelaku penembakan terhadap Sukardi dan bagaimana peristiwa itu terjadi.
Komisaris Besar Rikwanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menjelaskan rekonstruksi menunggu rampungnya analisis IT Forensik terhadap 50 CCTV yang dikumpulkan polisi.
Ke-50 CCTV itu diambil dari ruas rute yang dilewati Sukardi sebelum dirinya ditembak oleh orang tak dikenal di depan Gedung KPK.
"Rekonstruksi ulang harus menunggu hasil analisa IT Forensik pada CCTV itu. Dari sana maka dasar rekonstruksi ulang dapat dilakukan," kata Rikwanto.
Menurut Rikwanto hasil IT Forensik juga mencoba menemukan profil pelaku penembakan serta kendaraan yang digunakan.
Analisa IT Forensik ini dilakukan karena dari sejumlah hasil rekaman CCTV yang didapat polisi, gambar yang terekam tidak terlalu jelas dan kabur. "Gambaran di CCTV kurang jelas dan gelap. Karenanya kami gunakan metode IT Forensik supaya rekaman gambar lebih jelas," kata Rikwanto.
Menurut Rikwanto diharapkan dengan IT Forensik, wajah pelaku penembakan dapat diketahui dan polisi bisa membuat sketsa gambarnya.
Sebelumnya Kadiv Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny F Sompie kepada Warta Kota mengatakan sudah ada sedikitnya 50 CCTV yang dikumpulkan pihaknya dan dilakukan metode analisa IT Forensik.
Menurut Ronny dari 50 CCTV itu, akan direkonstruksi bagaimana kronologis kejadian penembakan Sukardi, serta diharapkan profil pelaku penembakan dapat diketahui.
"Jika sudah diketahui profilnya, tinggal kita kejar dan tangkap," katanya.
Ronny, menjelaskan ke 50 CCTV itu dikumpulkan dari rute yang dilalui Aipda Sukardi sebelum ditembak orang tak dikenal.
Rute itu ialah mulai dari Jalan Raya Pelabuhan Tanjung Priok; Jalan Yos Sudarso, Jalan Raya Pramuka, Jalan Raya Matraman, Jalan Tambak, Jalan Sultan Agung, dan Jalan HR Rasuna Said.
Sekalipun nanti profil pelaku sudah diketahui, kata Ronny, upaya penangkapan pelaku penembakan dipastikan tidaklah mudah.
Sebab pelaku diyakini sadar akan perbuatannya dan tahu betul dirinya menjadi buruan polisi. Selain itu pelaku juga diduga bagian dari kelompok teroris yang memiliki jaringan luas dan saling melindungi.
"Dan kini penyidik masih mendalami kasus ini," katanya. Termasuk juga kata Ronny, polisi masih memburu dua pelaku penembakan polisi di 3 tempat di Tangerang Selatan yang identitasnya sudah diketahui.
"Kami harapkan kerja sama dari media massa untuk terus mengekspor foto dua pelaku penembakan itu ke masyarakat, agar kami mendapat informasi keberadaan mereka dari masyarakat," tuturnya.