TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott, Senin (30/9/2013) hari ini.

Indonesia menjadi negara yang pertama kali dikunjungi Tony Abbott, sejak terpilih sebagai PM Australia 18 September lalu. Ini merupakan bagian dari kunjungan kenegaraan PM Australia ke Indonesia.

Berdasarkan agenda presiden yang diterima Tribunnews.com dari Biro Pers Istana Kepresidenan, acara akan dimulai dengan upacara penyambutan Tony Abbott beserta istri, Margie Abbott, di Istana Merdeka, pukul 15.50 WIB.

Selesai itu, acara akan dilanjutkan foto bersama dan penandatanganan buku tamu. Kemudian, dilanjutkanp pertemuan bilateral dan pernyataan pers bersama.

Seperti dilansir ABC Radio Australia, pertemuan diprediksi didominasi perbincangan soal pencari suaka, yang selama sepekan belakangan menjadi topik hangat media.

Itu setelah pemerintahan koalisi di bawah Abbott mulai melaksanakan kebijakan untuk menghalau semua perahu pencari suaka yang datang dari perairan Indonesia.

Sejumlah isu lain yang bakal menjadi perhatian, adalah perdagangan bilateral, terutama soal impor sapi Indonesia dari Australia.

Perusahaan milik Pemerintah Indonesia ingin menanamkan investasi di peternakan Australia, untuk menghadapi pasokan daging sapi yang kurang, dan menyebabkan tingginya harga daging di semua wilayah Indonesia.

Ada pula desakan agar Abbott mengagendakan isu soal penegakan HAM di Papua, yang belum diketahui apakah masuk dalam pembahasan atau tidak.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan, Abbott akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada 30 September hingga 1 Oktober 2013. Abbott akan ditemani Margaret Aitken beserta delegasi.

Abbott sebenarnya juga sudah pernah berkunjung ke Indonesia, Oktober 2012 silam. Tapi, saat itu Abbott masih duduk sebagai Ketua Oposisi di Parlemen Australia.

"Ketetapan PM Abbott untuk memulai masa pemerintahannya dengan melakukan lawatan ke Indonesia, mencerminkan semangat untuk melanjutkan, dan bahkan memerkuat kerja sama di antara kedua negara," kata pria yang akrab disapa Faiz, dalam keterangannya, Jumat (27/9/2013).

Sejumlah isu akan dibahas antara SBY dan Abbott. Mulai dari peningkatan kerja sama hingga masalah ekonomi dan sosial kebudayaan.

"Sekalipun hubungan persahabatan di antara kedua negara berada di periode yang sangat baik, diyakini masih terdapat banyak ruang bagi pengembangan persahabatan dan kerja sama yang saling menguntungkan ke depannya," tutur Faiz. (*)