BK Akui Sulit Ungkap Insiden Lobi Toilet
Badan Kehormatan (BK) DPR mengakui kesulitan mengungkap peristiwa insiden toilet.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR mengakui kesulitan mengungkap peristiwa insiden toilet. Demikian dikatakan Ketua BK Trimedya Panjaitan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/9/2013).
Trimedya mengatakan dalam pemeriksaan kali ini, pihaknya memanggil anggota Komisi II DPR Bahruddin Nashori, calon hakim agung Sudrajat Dimyati dan jurnalis media online.
"Tapi kawan wartawan kirim surat ke kita, tidak bersedia hadir karena pemberitaan mengenai mereka cukup tempo hari. Kita agak menyayangkan, kalau datang kita bisa eksplor, seperti apa," kata Trimedya.
Surat ketidakhadiran wartawan, kata Trimedya, telah diterima pihaknya. Politisi PDIP itu menjelaskan kembali bahwa keterangan yang diberikan wartawan tersebut sudah cukup untuk bahan keterangan.
"Kita berharap bisa bekerjasama agar kami mengungkap detail. Pak Bahruddin, Pak Dimyati juga kita dengar keterangannya," tuturnya.
Sebelumnya mencuat isu suap di toilet. Media online melansir seorang pria berkemeja putih berbalut jas berjalan terburu-buru memasuki toilet di Gedung Nusantara II DPR. Ketika itu jarum jam menunjuk pukul 11.10 WIB, Rabu (18/9/2013).
Pria yang dimaksud adalah Sudrajad Dimyati yang digambarkan berekspresi tegang. Sudrajad bertemu dengan Anggota Komisi III DPR Bahruddin Nashori.
Saat itu Sudrajad bersama 11 calon hakim agung lainnya sedang menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III. Pekan depan, Komisi III akan memilih empat dari 12 calon yang diajukan Komisi Yudisial (KY) sebagai calon hakim agung.