Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inilah Pria yang Mengurusi Makanan Pewarta KTT APEC

Kehadiran koki alias chef dalam sebuah acara internasional, cukup penting untuk menyukseskan gelaran tersebut.

Penulis: Sanusi
zoom-in Inilah Pria yang Mengurusi Makanan Pewarta KTT APEC
TRIBUNNEWS.COM/SANUSI
Rachman Syah (49), Executive Chef Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), koki yang bertanggung jawab mengurusi perut wartawan peliput KTT APEC 2013. 

TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Kehadiran koki alias chef dalam sebuah acara internasional, cukup penting untuk menyukseskan gelaran tersebut.

Dalam gelaran AKTT PEC 2013, koki yang satu ini mendedikasikan dirinya untuk melayani ratusan wartawan dari seluruh dunia.

Rachman Syah (49), Executive Chef Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), jadi andalan panitia APEC untuk mengisi perut wartawan.

Sambil berdiri, Rachman menuturkan pengalamannya selama menjadi chef, hingga akhirnya dia jadi headchef di BNDCC.

"Awalnya saya kuliah di IAIN Surabaya, tapi tidak lulus dan hanya dua semester," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (3/10/2013).

Tak patah arang, kecintaannya pada dunia masak mengantarnya hingga ke Shangrilla Surabaya, untuk memulai kariernya menjadi koki.

Terlihat berbakat, Shangrilla Surabaya menerbangkan Rachman hingga ke Rasa Sayang Resort Penang, Malaysia, selama dua tahun.

Berita Rekomendasi

"Setelah Penang, saya sempat berputar-putar keliling Asia, mulai dari Singapura hingga Cina. Terakhir, saya harus ke negara Afrika, yaitu Mesir," ungkapnya.

Tidak tanggung-tanggung, posisi Rachman di Syam El Syeikh Mesir adalah Wakil Head Chef Incharge Hygiene Manager.

"Tapi, baru enam bulan saya harus pulang ke Indonesia, karena terjadi pergolakan politik di Mesir. Akhirnya, saya berlabuh di Nusa Dua. Kebetulan saya di sini baru dua tahun," jelasnya.

Unik memang mendengar cerita chef Rachman. Meskipun belum pernah mengenyam pendidikan food and beverages, kecintaannya pada masakan membawanya hingga ke belahan dunia yang belum pernah dibayangkannya.

"Saya belum pernah sekolah chef, hanya hobi dan suka masak. We have to enjoy. Paling enak hobi menjadi profesi, jadi sepenuh hati mengerjakannya," tuturnya.

Bahkan, skill pria yang memiliki empat anak dalam meracik makanan, mengalahkan keahlian istrinya.

"Biasanya kalau saya pulang ke Surabaya, istri saya hanya request makanan yang akan dimasak. Dia beli bahan makanan, saya yang masak," paparnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas