TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua sistem senjata digunakan untuk pengamanan seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan berikut delegasinya, pada KTT APEC 2013.

"Pertama, sistem senjata sosial adalah sistem pendekatan masalah keamanan secara persuasif dan penggunaaan kearifan lokal warga Bali, akan menjadikan suatu senjata yang sangat ampuh dalam pengamanan," kata Panglima Komando Gabungan Pengamanan (Pangkogabpam) APEC 2013 Letjen TNI Lodewijk F Paulus, saat konferensi pers di Tanjung Benoa Hall BNDCC Nusa Dua, Bali, Kamis (3/10/2013).

Yang kedua, lanjutnya, sistem senjata teknologi melibatkan alutsista yang dimiliki TNI. Termasuk, pesawat tempur dan kapal perang yang akan digunakan bila sistem senjata sosial tidak mampu mengatasi pengamanan KTT APEC.

"Keamanan KTT ke-21 APEC tahun 2013 di Bali merupakan tugas yang harus dijaga bersama, bukan hanya tugas aparat. Karena event besar ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bersama," tuturnya.

Tindakan pengamanan ketat, paparnya, akan diberlakukan secara proporsional dan profesional pada tingkat pengamanan tertinggi.

Artinya, personel yang terlibat harus menampilkan yang terbaik, dan melaksanakan pengamanan yang prima tanpa mengesampingkan kenyamanan. (*)