Faisal Basri Angkat Bicara Masalah Bunda Putri
Ekonom Faisal Basri akhirnya angkat bicara merespons beredarnya foto dirinya bersama Bunda Putri
TRIBUNNEWS.COM – Ekonom Faisal Basri akhirnya angkat bicara merespons beredarnya foto dirinya bersama Bunda Putri, nama yang ramai diperbincangkan dalam beberapa bulan terakhir. Faisal Basri memberikan pernyataannya melalui blognya, www.faisalbasri01.wordpress.com, dalam sebuah tulisan berjudul "Bunda Putri yang Saya Kenal". Tulisan itu diposting pada Senin, 21 Oktober 2013.
Dalam foto yang beredar, Faisal duduk berdampingan dengan seorang wanita yang disebut-sebut adalah Bunda Putri. Di sebelah Bunda Putri, ada seorang pria, yang Faisal sendiri mengaku lupa siapa pria itu.
Faisal memilih memberikan pernyataannya melalui blog, karena ia tengah berada di Bangkok, sehingga tak bisa merespons pertanyaan yang muncul terkait foto itu. Faisal menautkan link tulisannyamelalui postingan tweet dalam akun Twitter pribadinya, @FaisalBasri.
Dalam tulisannya itu, Faisal Basri mengatakan dirinya mengenal Bunda Putri pada tahun 2007 di coffee shop hotel Le Meridien. Ia diperkenalkan oleh Kosasih yang juga baru ia kenal saat itu.
“Perkenalan dengan Kosasih lewat Azwar Zulkarnaen, rekan saya di Pergerakan Indonesia. Kosasih dan Azwar berkecimpung dalam bisnis tambang batubara. Bunda Putri menemui saya setelah bertemu dengan seorang menteri Somalia yang sedang berkunjung di Jakarta. Entah apa urusannya, Bunda Putri tak bercerita,” tulis Faisal
Mantan calon gubernur DKI Jakarta itu mengaku diajak bertemu Bunda Putri oleh Azwar, karena menurutnya Bunda Putri hendak memberikan gambaran tentang peta politik di Jakarta. “Kala itu saya berniat mengikuti konvensi bakal calon gubernur Jakarta yang diselenggarakan oleh PDI-Perjuangan. Menurut Azwar, Bunda Putri adalah anak dari Ahmadi, ketua DPD Golkar Jakarta di zaman Soeharto,” tulisnya lagi.
Pertemuan berlangsung singkat karena malam menjelang larut. Tak banyak yang dibicarakan. Analisis Bunda Putri tentang peta politik Jakarta pun, menurut Faisal, tak ada yang baru dan kontak tak berlanjut. “Saya lebih banyak meminta nasehat politik dari Sarwono Kusumaatmaja, sejak dulu hingga pilkada 2012 yang lalu,” ujarnya melalui tulisannya di blog tersebut.