Saksi Menolak Sebut Nama Hatta Rajasa
Permohonan penambahan kuota itu saya yang memerintahkan ke bawah. Saya yang usulkan ke Maria Elizabeth
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
"Jerry diminta Elda agar menyampaikan kepada saya untuk mengajukan penambahan kuota impor daging sapi sebanyak 8 ribu ton untuk tahun 2013, dengan mengatakan bahwa Pak Uban (Hatta Rajasa) telah menyetujui tambahan kuota impor sebesar 20 ribu ton," kata Juard saat membacakan nota pembelaan pribadi (pledoi) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (19/6/2013) lalu.
Nama Hatta kembali diungkap saat Elda Devianne Adiningrat bersaksi di sidang Fathanah pada Kamis 22 Agustus 2013. Saksi Elda Deviane Adiningrat mengaku mengistilahkan nama Menko Perekonomian itu dengan sebutan 'Pak Uban' setelah ditanya Ketua Majelis Hakim Nawawi Ponolango mengenai siapa yang dimaksud 'Pak Uban'.
"Maaf, saya mengistilahkan untuk Menko Perekonomian Hatta Rajasa, tapi (istilah) itu bukan dari saya. Tapi benar (saya yang menyebutkan)," kata Elda.
Menurut Elda, sebutan 'Pak Uban' itu muncul dalam percakapan dirinya dengan Bos PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman. Saat itu, Elda menyampaikan ke Elizabeth, 'Pak Uban' atau Hatta Rajasa marah-marah mendengar penolakan dari Dirjen Peternakan Syukur Iwantoro terhadap pengajuan penambahan kuota impor daging PT Indoguna Utama.
"Saya tahu dari teman saya, Arif. Saya ngadu ke Arif dan Arif ngomong 'Uban juga marah-marah dan katanya Pak Syukur akan dipanggil'," ujarnya.
Elda menambahkan, Arif merupakan pengusaha di bidang Batubara, namun juga konsen di masalah pupuk.
Sebutan the white hair man juga keluar dari mulut Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman saat bersaksi untuk terdakwa mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor.