Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Pemain PSPS Pekanbaru Masuk Sindikat Penjahat Dunia Maya

Ia menjadi penampung uang kejahatan dan merekrut wanita untuk membuka rekening

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Mantan Pemain PSPS Pekanbaru Masuk Sindikat Penjahat Dunia Maya
Ilustrasi hacker 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelvin Kamara, mantan pemain sepak bola PSPS Pekanbaru Riau terlibat dalam kasus kejahatan dunia maya. Ia menjadi penampung uang kejahatan dan merekrut wanita untuk membuka rekening.

Terungkapnya kelompok penjahat dunia maya berkulit hitam di Apartemen Kelapa Gading, Kamis (31/10/2013) merupakan hasil pengembangan dari pelaporan sebuah perushaan sebagai korbannya.

"Pelapor perusahaan di Indonesia yang berlokasi di Bogor punya partner bisnis di Belgia terkait jual beli hasil tambang timah," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Arief Sulistyanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2013).

Dua perusahaan tersebut melakukan komunikasi bisnis melalui email. Ketika barang dari perusahaan di Indonesia dikirim ke perusahaan di Belgia, pembayarannya akan dikirim melalui rekening perusahaan yang ada di Indonesia.

Pelaku yang sudah memahami metode transaksinya, kemudian membajak email perusahaan yang ada di Indonesia dan di Belgia. Kemudian pelaku berkomunikasi lewat email terhadap dua perusahaan tersebut.

"Dia (pelaku) bertindak seolah perusahaan yang ada di Indonesia. Seolah nama perusahaan di Indonesia mengirim email ke perusahaan yang menerima barang dengan pesan supaya pembayaran yang semula ke rekening asli perusahaan itu dialihkan diganti dengan rekening yang mereka buat. Saya ganti rekening nomor sekian tolong kirim ke sini," ungkapnya.

Kemudian perusahaan di Belgia mencoba menkonfirmasi melalui email perusahaan Indonesia yang kemudian dijawab pelaku seolah-olah dari perusahaan yang ada di Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Dijawab lagi oleh emailnya dia juga padahal perusahaan asli tidak mengirim, sudah konfirmasi akhirnya uang dikirim," ujarnya.

Setelah uang masuk, pelaku menyiapkan rekening-rekening penampungan lainnya yang disiapkan Fachri dan Agus yang sebelumnya sudah tertangkap.

"Kemudian kita telusuri siapa saja orang-orang yang berkait, siapa yang menampung, siapa yang mengambil, dan siapa yang mengirim, akhirnya mengerucut terhadap Kelvin," ujarnya.

Penangkapan 25 pria berkulit hitam warga Nigeria bersama 3 orang perempuan WNI di Apartemen Kelapa Gading, Jakarta Utara kemarin, merupakan hasil pengembangan dari penangkapan Kelvin Kamara.

"Kelvin ternyata ada komunikasi dengan Chibuko Chinoso Papso. Dia profesinya atlit sepak bola," katanya.

Sementara Kepala Sub Direktorat IT dan Cyber Crime Bareskrim Polri Kombes Pol Rahmad Wibowo menambahkan pihaknya melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut selama satu bulan secara on line.

"Dari alamat email pengirim alamat email penerima mereka saling mengirimkan informasi uang yang sudah terkirim ketika kita berhasil menangkap Kelvin Kamara kita mendapatkan emailnya dan membuka emailnya dan diketahui bahwa dia sudah menerima kiriman sebanyak 21 transaksi," ujar Rahmad.

Dikatakannya transaksi yang dilakukan Kelvin ilegal karena seharusnya uang dikirim ke orang tapi dikirim ke rekening yang mereka kuasai.

"Jumlah transaksi mencapai Rp 14 miliar terdiri dari berbagai negara. Oleh karena itu kita juga kerja sama dengan kepolisian asing," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas