Tribunnews.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, menanggapi soal keinginan Staf Khusus Presiden bidang Bencana Andi Arief yang meminta KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka dalam kasus simulator SIM.

"Menurut saya  AA (Andi Arief) seperti orang habis mabuk karena tidak ada angin tidak ada hujan mengedarkan realese seperti itu," kata Soesatyo ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (18/11/2013).

Sebelumnya Andi Arief dalam laman Facebook-nya beberapa jam lalu meminta KPK jangan ragu menetapkan Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo dalam kasus dugaan korupsi simalutor SIM. "Ini demi keadilan," kata Andi Afief.


Soesatyo yang dikenal sebagai politisi Golkar ini mengingatkan Andi Arief kalau dia tinggal hitungan bulan di Istana Presiden sebagai staf khusus.

"Jadi, jangan menjual-jual nama istana untuk menekan penegak hukum maupun dalam  bermain proyek di BUMN dan kementerian," kata Soesatyo.


Soesatyo mengaku punya catatan lengkap soal itu. "Termasuk kedekatannya dengan Yudi Setiawan yang pernah tertangkap basah polisi menggunakan narkoba serta tersangka pembobol Bank Jabar dan Bank Jatim serta terkait kasus LHI yang kini sedang disidangkan," kata Soesatyo.


Dijelaskan ada catatan laporan pengeluaran keuangan perusahaan Yudi yang bisa menjelaskan banyak hal.

"Intinya,  jangan menuduh-nudah orang lain tanpa bukti hukum yang jelas. Karena orang lain juga bisa nenuduh dia dengan berbagai kasus dan skandal seperti yang pernah terjadi di Lampung dulu," kata Soesatyo. (aco)