Wali Kota Bandung Tegaskan Tak Setuju Program Mobil Murah
Mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) masih menjadi pro kontra keberadaannya
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) masih menjadi pro kontra keberadaannya. Apalagi saat mobil LCGC tersebut meramaikan kota-kota besar yang telah sesak dengan kendaraan.
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menilai adanya mobil murah ramah lingkungan akan menganggu program mengatasi kemacetan. Menurutnya mengatasi kemacetan ada tiga cara yaitu mengupgrade infrastruktur, mendisiplinkan pengemudi, dan mengmengubah gaya hidup.
"Kami sedang mengubah gaya hidup masyarakat untuk gunakan kendaraan umum, tapi sekarang ada mobil murah. Otomatis orang juga akan membeli mobil murah," kata Ridwan di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Ridwan pun menyarankan agar distribusi mobil murah ramah lingkungan diprioritaskan untuk daerah yang kendaraannya masih sedikit. Misalnya seperti di Kalimantan, Sulawesi dan daerah. Indonesia timur.
"Kalau di Jakarta, Bandung dan Surabaya sudah penuh dengan kendaraan," tuturnya.
Pihaknya pun terus menggiatkan masyarakat untuk senantiasa menggunakan kendaraan umum. Misalnya dalam satu hari menggunakan bus tidak dikenakan tarif alias gratis.
"Di Bandung ada satu hari kalau naik bus gratis," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.