Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anas: Jangan-jangan dari Penyadapan Dapat Bahan Soal Century

Ketua Presidium PPI Anas Urbaningrum mengaku sempat bingung

Penulis: Wahyu Aji
zoom-in Anas: Jangan-jangan dari Penyadapan Dapat Bahan Soal Century
Tribunnews.com/Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak didirikan Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) selalu menggelar berbagai diskusi dan dialog dengan mengangkat tema yang sedang ramai diperbincangkan.

Ketua Presidium PPI Anas Urbaningrum mengaku sempat bingung untuk menggelar diskusi yang akhirnya mengambil tema 'Penyadapan dan Diplomasi Kita', Jumat (22/11/2013).

Dalam sambutannya, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu mengakui bahwa untuk menentukan tema penyadapan kali ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Pasalnya, ada dua hal yang awalnya yang harus dipilih untuk diperbincangkan, yakni isu penyadapan badan intelejen Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan isu Century.

Namun pada akhirnya, terpilihlah isu penyadapan yang dinilai lebih menarik ketimbang isu Century.

"Soal penyadapan isu yang menarik. Pertimbangannya adalah, jangan-jangan dari penyadapan itu dapat bahan juga dari (kasus) Century?" kata Anas di Rumah Pergerakan di Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (22/11/2013).

Anas menyebutkan, saat ini pemerintah Indonesia lebih mementingkan kasus penyadapan ketimbang kasus-kasus lainnya yang ada di Indonesia. Padahal sadap menyadap adalah bukan merupakan hal yang aneh.

"Di sini kita bahas apa betul Australia diperintah Amerika untuk menyadap. Jika betul, maka yang harus dimarahi bukan hanya Australia. Sering ditemukan data, yang berkuasa sering menyadap lawan-lawannya," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Dalam diskusi tersebut, menghadirkan Ketua Komisi I DPR RI, Mahfuz Sidiq dan mantan juru bicara era Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi.

Sekjen Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) Adhie Massardi menilai reaksi berlebihan terhadap isu penyadapan oleh intelijen Australia yang kini tengah ramai diperbincangkan memiliki tujuan pengalihan isu korupsi besar.

Dirinya mengungkapkan, ada tujuan khusus dari reaksi yang terkesan berlebihan untuk menutupi kasus korupsi yang mulai ramai menyeret nama petinggi negeri ini.

"Makanya itu, jangan sampai isu penyadapan ini menjadi pengalihan isu kasus korupsi besar. Penyadapan ini bukan hal baru di Indonesia. Sejak dulu Indonesia memang telah disadap," ujar Adhie.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas