Galeri Nasional Indonesia Laksanakan Workshop Menulis Resensi Seni Rupa
Berbagai daya dan upaya harus tetap dilakukan untuk mengembangkan atau sekadar menjaga eksistensi dari pendidikan seni rupa.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia pendidikan seni rupa merupakan sebuah fase dalam pengetahuan manusia. Berbagai daya dan upaya harus tetap dilakukan untuk mengembangkan atau sekadar menjaga eksistensi dari pendidikan seni rupa.
Untuk menjaga eksistensi tersebut, Galeri Nasional Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar sebuah workshop yang bertajuk 'menulis resensi pameran seni rupa'. Acara ini akan berlangsung pada Sabtu 23 November 2013 yang bertempat di Galeri Nasional Indonesia, Jl. Merdeka Timur No.14, Jakarta Pusat.
Dalam penerapannya, sebuah pendidikan seni rupa di rancang dalam sebuah kurikulum yang dipersiapkan untuk peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan. Bukan hanya kurikulum yang berperan penting bagi pendidikan seni rupa, akan tetapi peran pendidik seperti guru juga mempunyai peran yang sangat penting dalam aplikasinya.
Keseimbangan waktu menjadi faktor kunci dalam aktivitas pengajaran, karena banyaknya pengajar yang tidak bisa mengatur waktu pengajaran, sehingga materi yang disampaikan menjadi tidak efisien dan efektif. Kreativitas dan pemilihan model pembelajaraan juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh para pengajar, agar para peserta didik menjadi lebih berkualitas.
Agar supaya sistem yang sudah dirancang dapat berjalan secara efektif dan efisien, suasana pembelajaran harus dibuat menyenangkan dan memotivasi para peserta didik. Hal tersebut bisa didapatkan jika pemilihan model pembelajaran oleh pendidik mempunyai kompetensi dan kualitas yang bagus.
Dengan model pembelajaran dan kualitas yang bagus, maka para peserta didik akan mempunyai suatu bekal yang benar-benar mereka butuhkan untuk masa depan. Selain itu, keseimbangan waktu menjadi faktor kunci dalam aktivitas pengajaran, karena banyaknya pengajar yang tidak bisa mengatur waktu pengajaran hingga materi yang disampaikan menjadi tidak efisien dan efektif.
Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa seni yang diajarkan merupakan sekadar sarana untuk mengantarkan para siswa-siswi kepada jenjang kedewasaan sebagai manusia yang berbudaya, sehingga pendidikan seni tidak boleh dipisahkan dari pendidikan bidang studi yang lainnya, karena pendidikan seni rupa merupakan bagian dari sebuah kesatuan bidang studi lainnya.
Maka dari itu, fungsi pendidikan lainnya yang mempunyai sifat ideologis, cultural dan praktis juga harus tetap seimbang asupannya, agar kedepannya para peserta didik mempunyai ilmu yang selaras dalam berbagai bidang yang dapat dimanfaatkan untuk bersaing di zaman yang semakin kompetitif seperti sekarang ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.