Djodi Dituntut 3 Tahun Penjara: Harusnya Mario Dihukum Berat
Ditanya mengenai statusnya saat ini, Djodi menambahkan dirinya masih berstatus pegawai dan belum diberhentikan. Ia hanya digaji 50 persen
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Yunike Lusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Djodi Supratman, pegawai negeri di Mahkamah Agung (MA) yang menjadi terdakwa kasus dugaan suap pengurusan perkara di MA, hanya tertunduk saat jaksa penuntut membacakan tuntutan di Gedung Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kuningan, Jakarta Selatan Senin (25/11/2013).
Djodi yang mengenakan kemeja putih berlengan panjang, hampir selalu terihat tertunduk dan hanya terlihat beberapa kali mengusap wajahnya dengan sapu tangan berwarna biru. Adapun dakwaan atas dirinya, menuntut hukuman selama 3 tahun penjara.
Soal itu, ayah dari 5 orang anak ini mengatakan yang seharusnya dihukum berat adalah Mario Cornelio Bernardo. Menurutnya, dakwaan ini berat karena perannya dalam kasus itu hanya sebagai perantara.
"Yang harus dihukum berat itu pelaku utamanya, Mario. Mario harus lebih berat dari saya. Saya hanya dimintai tolong, tidak punya kepentingan. Ini pahit dan sangat berat buat saya, saya hanya pegawai," kata Djodi usai pembacaan surat tuntutannya.
Ditanya mengenai statusnya saat ini, Djodi menambahkan dirinya masih berstatus pegawai dan belum diberhentikan.
"Saya masih pegawai dengan gaji yang dipotong 50 persen," kata Djodi.