Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penanganan Penyadapan Selesai Secara Hambar

Presiden tidak memperlihatkan ketegasan Indonesia yang tidak senang dengan praktik kotor penyadapan

zoom-in Penanganan Penyadapan Selesai Secara Hambar
Tia Aprilla
Seorang Demonstran memasang baliho di depan Kantor Kedutaan Besar Australia, Jakarta. Jumat (22/11/13). Aksi Massa dipicu tindakan negari Kangguru melakukan penyadapan kepada petinggi di negara Indonesia. (Tia Aprilla) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait surat balasan PM Tony Abbott untuk menyelesaikan masalah penyadapan merupakan sesuatu yang hambar.

Presiden tidak memperlihatkan ketegasan Indonesia yang tidak senang dengan praktik kotor penyadapan.

"Padahal ketegasan ini diperlukan tidak hanya untuk kepentingan hubungan dengan Australia tetapi terhadap negara-negara yang secara aktif atau membantu dilakukannya penyadapan terhadap Indonesia, seperti Singapura dan Korea Selatan," ujar Guru Besar Hukum Internasional FHUI, Hikmahanto Juwana dalam pernyataannya, Rabu(27/11/2013).

Presiden menurut Hikmahanto lebih memperhatikan pandangan subyektif dirinya sendiri dan jajarannya dalam merespon surat balasan PM Abbott.

Hikmahanto juga melihat Presiden telah mengabaikan pandangan publik Indonesia. Padahal kemarahan terhadap Australia tidak seharusnya dimonopoli oleh Presiden.

Presiden dalam pernyataannya juga tidak tegas karena masih menggantungkan pemulihan hubungan dengan Australia dengan sejumlah syarat, seperti pembicaraan Menlu atau Utusan Khusus dengan mitranya, pembuatan protokol dan sebagainya.

"Padahal bila Presiden mau Presiden bisa lakukan tindakan tegas tanpa apaun syarat dan fase berikutnya adalah masuk langsung ke fase penyembuhan hubungan (healing process)," kata Hikmahanto.

Berita Rekomendasi

Tapi keputusan telah dibuat oleh Presiden dan tidak ada pilihan lain bagi publik untuk mematuhi dan tidak bertindak sendiri-sendiri, apalagi bertindak anarkis. Publik harus banyak bersabar dan mengalah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas