Anas: Zaman Saya Dulu Bebas, Sekarang Mau Tertawa Saja Harus Dikomando
Anas Urbaningrum mengatakan dirinya akan tetap membawa PPI menjadi institusi atau lembaga sosial budaya
Penulis: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM – Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengatakan dirinya akan tetap membawa organisasi yang baru didirikannya, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) menjadi institusi atau lembaga sosial budaya, meskipun ada sebagian rekan-rekannya yang menginginkan agar nantinya PPI bertransformasi menjadi partai politik.
"Saya pribadi tetap menginginkan PPI menjadi organisasi sosial-kebudayaan. Itu niat awal atau khittah PPI. Kalau mau bikin partai lagi, bikin saja yang baru, tapi bukan PPI. Namanya mungkin Partai Demokrat Perjuangan atau Partai Kesejahteraan Indonesia," guyon Anas Urbaningrum saat berkunjung ke kantor Tribunnews.com di Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Bagi Anas Urbaningrum, PPI adalah tempat berkumpulnya para teman, baik sesama alumni aktivis sewaktu mahasiswa, maupun sesama politisi dari berbagai partai politik. "Sekarang tertawa bebas di (Partai) Demokrat saja susah. Kalau saya, dari dulu selalu tertawa bebas. Sekarang ada yang tertawa saja harus dikomando," sindir Anas.
Dengan gaya khasnya, Anas Urbaningrum juga menyatakan bahwa kelak anaknya yang kini masih duduk di Kelas II SMP tak akan diizinkan menjabat sebagai Sekjen PPI. “Saya sudah pesan kepada anak saya, agar jangan bercita-cita jadi Sekjen PPI,” kata Anas menyindir pengurus Partai Demokrat yang kini diketuai oleh Susilo Bambang Yudhoyono, dan Sekjennya yang adalah putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono.