Polisi Duga Uang Bisnis Narkoba Fadli Sadama Mengalir untuk Aksi Teror
Fadli Sadama memang terlibat dalam jaringan narkoba internasional yang mendistribusikan narkoba jenis sabu dan ganja
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fadli Sadama narapidana teroris yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara diduga kuat membiayai pelariannya dari uang hasil bisnis narkoba.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa Fadli Sadama memang terlibat dalam jaringan narkoba internasional yang mendistribusikan narkoba jenis sabu dan ganja.
"(Jaringannya) Malaysia dan Thailand, diduga jaringan internasional walau pun ini kita harus ungkap lebih jauh lagi terkait masalah transaksi narkoba ini," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2013).
Meskipun belum ditemukan barang bukti narkoba dari Lapas Tanjung Gusta, tetapi kepolisian mensinyalir Fadli Sadama bertindak sebagai pengendalinya.
"Bisa seperti itu (pengendali), dugaan kuatnya seperti itu. Di dalam yang bersangkutan punya peran juga dalam transaksi (narkoba)," katanya.
Kepolisian menduga kuat Fadli Sadama sebagai bandar narkoba yang ikut terjun dalam kelompok fai dan narkoba. Diduga hasil bisnis narkobanya digunakan untuk membiayai aksi teror.
"Bisa juga aktivitas narkoba bisa dikaitkan dengan aktivitas terorisme mungkin, sama dengan fai, mengumpulkan uang digunakan untuk dukung aktivitas teror dan demikian juga dengan narkobanya, dugaannya juga untuk dukung aktivitas teror, kalaupun dari kasus narkobanya kita masih perlu kumpulkan bukti lain," ujarnya.