Bu Pur Akui Bantu Teman Dapatkan Proyek Mebel di Kemenpora
Sejak mengenal Iim Rohima Bu Pur kerap menanyakan soal proyek
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sylvia Sholehah atau akrab disapa Bu Pur mengenal Sekretaris Pribadi mantan Menpora Andi Mallarangeng, Iim Rohima. Sejak mengenal Iim Rohima Bu Pur kerap menanyakan soal proyek.
Namun, kata Bu Pur, proyek yang dimaksud tidak terkait dengan proyek Hambalang, melainkan proyek mebel.
Kesaksian Bu Pur begitu lancar meluncur ketika jaksa penuntut umum Kiki Ahmad Yani menanyakan kebenaran Bu Pur pernah meminta proyek ke Iim. Bu Pur pun mengakuinya tapi proyek itu bukan untuk dirinya, melainkan temannya.
"Saya hanya membantu Pak, membantu teman. Saya hanya menanyakan, membantu teman saya apakah ada di Kemenpora ada proyek mebel," ujar Bu Pur yang mengenakan kerudung gelap dan baju terusan oranye di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa(10/12/2013).
Tak lama setelah mendengar penjelasan Bu Pur, jaksa kembali melontarkan pertanyaan apakah setelah menanyakan kepada Iim pada akhirnya proyek yang dimaksud didapatnya. Bu Pur pun mengakuinya dengan lugas.
"Bukan saya yang dapat. Tapi melalui prosedural dan itu tidak terkait dengan Hambalang," ujar Bu Pur yang mengaku juga pernah dua kali ke Kemenpora saat Andi masih menjabat.
Pada persidangan Jumat pekan lalu, Iim mengaku pernah mengirim pesan singkat pada salah satu tim asistensi proyek Hambalang, Lisa Lukitawati Isa. Pesan itu disampaikan karena sebelumnya Bu Pur bercerita sulitnya mengajukan proposal ke Kemenpora.
Adapun pesan Iim kepada Lisa yaitu, "Assalamualaikum Ibu Lisa, kumaha damang? Semoga puasanya lancar. Gimana dengan PT-nya Ibu Purnomo? Maaf, ya saya nanya terus, karena saya nggak mau kecolongan. Saya tahu permainan yang terjadi di dalam. Sesuatu yang sudah established dan menjadi kebiasaan memang susah untuk diubah. Kecuali kalau kita mau mengubahnya dan saya percaya itu bisa diubah. Maaf saya melakukan seperti ini. Karena itu amanah Pak Menteri."
Pesan ini dibacakan jaksa Kiki saat menunjukkan barang bukti. Sementara itu, Iim membantah ada arahan Menpora seperti isi SMS tersebut. Iim mengaku kata "Amanah Pak Menteri" dalam pesan itu merupakan inisiatif dirinya.
Adapun mengenai maksud SMS-nya tersebut, Iim tak mengungkapkannya dengan jelas. "Maksudnya teh gini, yang namanya proposal kalau mau ikut lelang dan segala macam ya, harus ikuti sesuai prosedur," terang Iim.