Ismayati Berang Disebut Barisan Sakit Hati
Menurut Ismayati, dirinya bukan barisan sakit hati karena dipecat dari keanggotaan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Boalemo Gorontalo, Ismayati Saidi berang disebut oleh anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok merupakan barisan sakit hati, sehingga mengatakan ada aliran dana dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010.
Menurut Ismayati, dirinya bukan barisan sakit hati karena dipecat dari keanggotaan partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
"Bagaimana sakit hati karena dipecat, saya kan dipecat setelah membuka itu (aliran dana kongres)," kata Ismayati usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta, Jumat (13/12/2013).
Ismayati menjelaskan, dirinya dipecat bukan karena memaparkan aliran dana di Kongres Demokrat. Sehingga, tidak ada kaitannya antara buka-bukaan aliran dana dengan sakit hati.
Lebih lanjut Ismayati mengatakan bahwa dia merasa kecewa dengan Demokrat yang telah dia turut besarkan selama ini.
Sementara itu, terkait pemeriksaan KPK, Ismayati mengatakan bahwa hal yang menjadi materi pemeriksaan sama dengan pemeriksaan sebelumnya.
Seperti diketahui, Ahmad Mubarok mengatakan bahwa sepengetahuannya tidak ada politik uang dalam kongres Partai Demokrat tahun 2010 yang digelar di Bandung, Jawa Barat.
Oleh karena itu, Mubarok mengatakan jika ada yang mengatakan ada pemberian uang dalam kongres hanyalah bentuk kesakit-hatian terhadap partai. Termasuk, yang dikatakan oleh mantan Ketua DPC Demokrat Gorontalo, Ismayati Saidi.
"Jadi itu yang ngomong Itu (Ismayati) kan yang sudah dipecat di muscab. Itu kan orang sakit hati," kata Mubarok di kantor KPK, Jakarta, Jumat (13/12).
Menurut Mubarok, orang yang dipecat bisa berkata macam-macam karena malu. Sehingga, berkata hal yang tidak benar.
Tetapi, Mubarok mengakui bahwa setiap peserta kongres memang mendapat akomodasi sebesar Rp 1 juta sampai Rp 5 juta sesuai jarak asal DPC tersebut. Namun, dikatakan Mubarok uang tersebut bukanlah politik uang. Melainkan hanya transportasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.