Jumlah Pengunjung Museum Sangiran Naik 300 Persen
Situs Sangiran ditemukan oleh GHR von Koenigswald pada tahun 1934, area situs dengan luas sekitar 8 x 7 kilometer persegi
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dana hibah yang digelontorkan pemerintah Jawa Tengah untuk pengelola situs Sangiran untuk kegiatan promosi mendongkrak jumlah pengunjung museum manusia purba itu.
Tahun 2008 pengunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran berjumlah 56.999 orang, tahun 2009. menjadi 71.986 orang, dan 2010 menjadi 116.896 orang. Berikutnya pada tahun 2011 jumlah pengunjung menjadi 123.765 orang dan pada tahun 2012 menjadi 249.260 orang.
"Setelah 4 tahun dan dan adanya kesepakatan pengembangan dan pemanfaatan Situs Sangiran berjalan jumlah pengunjung Museum Manusia Purba Sangiran telah meningkat sebanyak 192.261 orang, atau lebih dari 300 persen," kata
kata Kepala Balai Penelitian Situs Sangiran, Sukronedi dalam keterangannya, Jumat (13/12/2013).
Saat ini, situs Sangiran menjadi tempat belajar mengetahui gambaran tentang evolusi manusia, budaya, dan lingkungannya selama 2,4 juta tahun tanpa terputus.
Situs Sangiran ditemukan oleh GHR von Koenigswald pada tahun 1934, area situs dengan luas sekitar 8 x 7 kilometer persegi yang terletak di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Lapisan-lapisan tanah tua yang tersingkap, telah memunculkan bukti-bukti kehidupan masa lalu.
Okupasi manusia purba dari takson Homo erectus secara intens telah meninggalkan jejak-jejaknya berupa fosil manusia, fosil binatang, maupun alat-alat batu, dalam lingkungan purba yang terbentuk selama 2 juta tahun terakhir. Situs Sangiran menjadi salah satu Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 1996.