Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keputusan Presiden akan Labil Bila Diintervensi Istri

Dwi Puspito Rini menjelaskan, seorang istri memang sudah sewajarnya mendukung suami.

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Keputusan Presiden akan Labil Bila Diintervensi Istri
Presiden SBY bersama ibu Ani Yudhoyono 

Tribunnews.com, Jakarta - Koran Australia, The Australian menyebutkan bahwa Ani Yudhoyono adalah Cabinet of One bagi sang presiden. Ani Disebut berpengaruh yang besar atas kebijakan-kebijakan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memimpin Indonesia.

Menanggapi hal itu, dosen Program Studi Jawa Universitas Indonesia, Dwi Puspito Rini menjelaskan, seorang istri memang sudah sewajarnya mendukung suami.

“Berumah tangga ‘kan disangga bareng (dipikul bersama), artinya harus saling membantu dan ikut merasakan beban pasangan. Tapi di era moderen ini etika profesi harus dihormati,” ujar wanita yang juga isteri seorang kolonel TNI AL itu di Jakarta (16/12/2013).

Dia menambahkan, setiap keluarga tentara mempunyai budaya keluarga masing-masing. Lebih lanjut dia menerangkan adanya sebagian dari para suami yang memang menceritakan semua urusan tugasnya kepada istri mereka.  

“Kalau sampai istri seorang tentara tahu seluk-beluk pekerjaan suaminya, hal ini dikembalikan lagi pada suaminya yang memang memandang tidak adanya batas privasi. Tiap keluarga punya budaya masing-masing, ini privasi orang, kita juga tidak boleh mengintervensi,” terangnya sambil mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap penyadapan Australia kepada ibu negara.

Dosen Psikologi Universitas Indonesia Dienarryati Tjokrosuprihatono M.Psi. menambahkan, perempuan pada dasarnya mempunyai peran untuk mendukung suami. Namun dalam peran ini seorang isteri tidak boleh mengintervensi pekerjaan suami.

“Mendukung suami itu harus, tapi jangan sampai mengintervensi pekerjaan suami, begitu pula sebaliknya dengan suami. Kan ada etika professional,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

Dilihat dari sudut pandang psikologi, dia menjelaskan perbedaan peran dan ranah dominasi pasangan suami isteri dalam mengambil keputusan.

“Seorang istri kuat dominasi afeksinya sedangkan suami kuat dominasi logikanya,” demikian tutur pemerhati kesehatan anak muda itu

Namun dia juga menjelaskan bahwa ada juga bahaya dari intervensi pekerjaan seorang istri terhadap suaminya.

“Jika keputusan diambil karena pengaruh istri bukan atas pertimbangan logis. Sedangkan istri terpengaruh oleh dominasi unsur afeksinya, hasilnya adalah keputusan yang labil,” tandasnya.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas