Delapan Pesan Kapolri Menjelang Natal dan Tahun Baru
Jenderal Polisi Sutarman memberikan delapan arahan kepada seluruh personelnya yang bertugas dalam pengamanan Natal dan Tahu Baru.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Gusti Sawabi
Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman memberikan delapan arahan kepada seluruh personelnya yang bertugas dalam Operasi Lilin 2013 untuk pengamanan Natal dan Tahu Baru.
Dalam amanatnya saat memimpin Apel Gelar Pasukan di Lapang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2013) Kepolri optimistis segala masalah dan potensi kerawanan dalam pelaksanaan operasi bisa diatasi dengan baik.
"Saya yakin dan optimistis dengan semangat kebersamaan dan keterpaduan, segala masalah dan potensi kerawanan dalam pelaksanaan operasi ini dapat diatasi dengan baik," kata Sutarman.
Pesan pertama Kapolri adalah meminta anggotanya bisa memetakan seluruh potensi kerawanan yang ada di daerah masing-masing agar dapat segera ditindaklanjuti dan diantisspasi melalui deteksi dini dengan mengoptimalkan peran intelijen dan Babinkamtibmas untuk mengetahui segala fenomena dan dinamika masyarakat.
"Hal tersebut penting guna mengatisipasi setiap gangguan yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas, baik sebelum, saat, dan pascaperayaan natal dan tahun baru," kata Sutarman.
Kedua, Sutarman meminta untuk mengoptimalkan pergerakan anggota di tengah masyarakat. Sehingga kehadirannya dapat dirasakan sebagai pelayanan masyarakat, serta membantu dan meringankan beban masyarakat.
"Anggota polri dan seluruh keamaan yang bertugas harus menumbuhkan kepekaan dan empati terhadap kesulitan masyarakat," katanya.
Ketiga, Sutarman meminta kepada anggotanya untuk mengutamakan tindakan simpatik serta menghindari sikap arogan yang membuat jati diri institusi Polri sebagai pelindung, penolong, dan pengayom masyarakat bisa terwujud.
Keempat, hindari penyimpangan dan pelanggaran sekecil apapun yang dapat merusak citra nama baik institusi dan berdampak pada turunnya kepercayaan masyarakat terhada institusi Polri.
Kelima, berdayakan pos pelayaan dan pengamana bagi masyarakat agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yaitu terciptanya rasa aman dan nyaman dalam kehidupan masyarakat pada saat perayaan natal dan tahun baru
Keenam, tingkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan aksi teror di tempat ibadah, pusat keramaian dan lain-lain, serta kegiatan masyarakat lainnya, yang memanfaatkan momentum perayaan natal dan tahun baru.
Ketujuh, perkuat sinergi polisional dengan seluruh stakeholder untuk memberikan pelayaan terbaik bagi masyarakat pada saat masyarakat membutuhkan.
Kedelapan, berikan arahan yang jelas kepada anggota di lapangan, serta lakukan pengawasan dan pengendalian selama operasi berjalan.
"Utamakan tindakan preventif dan penegakan hukum hanya dilakukan apabila kita menghadapi kelompok masyarakat yang melakukan tindak pidana dan kekerasan," katanya.