Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atut Tak Bisa Nikmati Jogging Track di Rumah Dinas

Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, tak akan pernah merasakan berlari di jogging track rumah dinasnya.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Atut Tak Bisa Nikmati Jogging Track di Rumah Dinas
Warta Kota/Adhy Kelana
Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah usai menjalani pemeriksaan selama enam jam lebih di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2013). Ratu Atut yang tersandung dugaan suap Pilkada Lebak dan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten langsung ditahan di Rumah Tahanan Cabang KPK Pondok Bambu, Jakarta Timur. Penahanan dilakukan KPK agar Atut tidak mempengaruhi saksi-saksi dan dikhawatirkan menghilangkan barang bukti. Warta Kota/Adhy Kelana 

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, tak akan pernah merasakan berlari di jogging track rumah dinasnya.

Dia kini ditahan di Rutan Pondokbambu, sementara pembangunan jogging track di Rumah Dinas Atut terus berjalan.

Rumah Dinas Atut berada di belakang Pendopo Gubernur lama di Kota Serang, Provinsi Banten.

Rumah Dinas ini megah, tapi tak pernah ditempati Atut. Padahal pembangunannya sudah selesai sejak April 2012. Dana untuk pembangunannya mencapai Rp 17 milliar.

Salah satu alasan Atut tak mau menempati lantaran jogging track belum selesai dibangun.

Makanya dia memilih menempati rumah pribadinya di Jalan Bhayangkara nomor 51, Serang, Banten.

Berita Rekomendasi

Tapi Atut terhitung mengontrak rumahnya sendiri. Biaya kontraknya setiap bulan dibayar Pemprov Banten sebesar Rp 20 Juta. Setahun Rp 250 juta.

Rumah Dinas Atut ini berada persis dibelakang Pendopo Gubernur Lama. Di dekat alun-alun Kota Serang.

Bentuk rumah Dinas ini persegi panjang. Ada 12 pilar besar di depan. Lalu  ada jendela tingi sebanyak 19 buah di depan rumah. Jendela itu tinggi tapi sempit.

Di depan rumah ada jalan berkeramik dengan pilar-pilar besar untuk menuju ke pendopo gubernur.

Di bagian samping rumah ada halaman seluas lapangan sepakbola. Di halaman itulah sedang dibangun jogging track.

Di lokasi pembangunan jogging track itu ada rimbunan pohon jati. Pohon jati setinggi 20 meter dengan daun-daun lebar.

Rudi (37), salah seorang pekerja di proyek jogging track, mengatakan, nantinya jogging track akan dihiasi taman. Serta ditata dengan bentuk menggunung disetiap sisi jogginya track.

Gunungan-gunungan kecil yang dibentuk dari gundukan tanah merah itu nantinya akan ditanami bunga-bungaan. Serta akan dihiasi kolam-kolam kecil, agar Atut bisa berlari dengan nyaman di hari libur atau pagi sebelum bekerja.

Kemarin sore, pekerja masih terus mengeruk tanah, membuat gundukan-gundukan kecil di jogging track sang ratu. Beberapa pekerja juga tampak tengah memoles selokan.

Di bagian belakang rumah dinas juga masih ada halaman. Menurut para pekerja, di halaman belakang akan dibangun tempat cuci mobil pribadi untuk sang ratu. Serta untuk tempat menyimpan tanaman bagi sag Ratu Banten. 

Tapi sayang, Atut tak akan merasakan jogging track atau fasilitas lain di rumah dinas dalam waktu dekat. Dia kini justru bersatu dengan tersangka pencurian di Rutan Pondok Bambu.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas