Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Hari Sebelum Ditahan Ratu Atut Tak Bisa Tidur dan Terus Menangis

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah terkejut dan syok karena KPK menetapkannya sebagai tersangka. Ia semakin syok saat ditahan.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tiga Hari Sebelum Ditahan Ratu Atut Tak Bisa Tidur dan Terus Menangis
KOMPAS images/KRISTIANTO PURNOMO
Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah resmi ditahan usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2013). Penahanan tersebut terkait keterlibatan Atut dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di Provinsi Banten dan kasus dugaan suap terkait pengurusan sengketa Pilkada Lebak. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah terkejut dan syok karena KPK menetapkannya sebagai tersangka kasus suap Ketua MK Akil Mochtar terkait sengketa Pemilukada Lebak yang juga melibatkan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.

Belum hilang syok itu, Atut makin kelimpungan dan terus kepikiran lantaran KPK memanggilnya untuk diperiksa sebagai tersangka pada dua hari kemudian atau Jumat (20/12/2013).

Atut pun terus menangis dan sulit tidur nyenyak lantaran terus kepikiran di rentang waktu menuju hari pemeriksaan itu. Apalagi, Atut pun mendengar kabar, bahwa dirinya bakal langsung ditahan.

"Satu hal ketika orang mau ditahan, dia stres tingkat tinggi. Waktu pemanggilan, sampai diperiksa beliau selama hari kemarin tidak bisa tidur," kata kuasa hukum Atut, Nasrullah.

Hal yang sama dirasakan ketiga anak Atut, yakni Andika Hazrumi, Andriana Aprilia dan Ananda Triah Salichan. "Anak-anaknya dalam tiga hari ini, mohon maaf sebelumnya, sebab mereka, ibu dan anak dalam keadaan setiap menit menangis terus. Tapi, semua kini sudah ikhlas," ujarnya.

Namun, saat KPK mengeksekusi penahanan, Atut pun pasrah dan menerima akan suratan takdirnya. "Tapi, setelah ditahan beliau legowo. Katanya sudah harus menjalani, ini bagian risiko sebagai gubernur dan harus mempertanggungjawabkannya," imbuhnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas