Dinasti Atut Simbol Kegagalan Dunia Politik di Indonesia
Partai Demokrat ikut berkomentar mengenai kasus yang melibatkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM - Partai Demokrat ikut berkomentar mengenai kasus yang melibatkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Ketua DPP Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menilai politik dinasti yang terjadi di Banten tidak baik bagi proses demokrasi di Indonedia.
"Dinasti Atut sebagai kegagalan politik. Tapi itu dinastinya bukan asal partainya," kata Didi di Hotel Morissey, Jakarta, Minggu (22/12/2013).
Untuk itu, Didi menilai konvensi Demokrat merupakan alternatif bagi publik dalam memilih calon pemimpin. Meskipun elektabilitas dan popularitas konvensi masih rendah, namun Didi menegaskan pihaknya akan bekerja keras.
"Ini anak bangsa yang tidak punya partai kita buka, kita lihat kalau semua partai membuat konvensi menjadi contoh baik," kata Didi.
Ia mengakui konvensi menjadi jualan partainya dalam Pemilu 2014. Kader Demokrat, kata Didi, juga akan turun ke masyarakat mensosialisasikan konvensi.
"Kami yakinkan konvensi yang diikuti anak bangsa terbaik dengan tidak melihat suku dan etnis. Calon pemimpin bukan satu figur saja meskipun saya hargai fenomena Jokowi," imbuh Didi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.