Program Raskin dan BLSM Dinilai Tak Sanggup Kurangi Kemiskinan
Lambatnya pertumbuhan ekonomi meningkatkan angka pengangguran dan kemiskinan
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia masih dibayang-bayangi kemiskinan dan pengangguran. Bahkan, program pemerintah sekalipun lewat raskin (beras miskin) dan BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) tak cukup manjur mengurangi kemiskinan.
Data pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut BPS dalam lima tahun terakhir hanya tumbuh 5,62 persen pada triwulan III tahun 2013. Berbeda di triwulan III pada 2012, ekonomi tumbuh 6,16 persen. Lambatnya pertumbuhan ekonomi meningkatkan angka pengangguran dan kemiskinan.
"Program-program Pemerintah terkait kemiskinan salah satunya program raskin dan BLSM kurang memberikan pengaruh signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan," ujar politisi Hanura, Erik Satrya Wardhana, saat memberikan laporan akhir tahun Fraksi Hanura DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Sumber BPS menunjukkan angka kemiskinan di Indonesia pada 2013 turun sebesar 0,59 persen (1,06 juta orang) dari 11,96 persen (29,13 juta orang pada Maret 2012 menjadi 11,37 persen (28,07 juta orang) pada Maret 2013. Angka tersebut meleset dari target kemiskinan yang ditetapkan Pemerintah dalam RPJM 2013 sebesar 9,5 sampai 10,5 persen.
"Di samping itu, angka kemiskinan masih berada di atas 11 persen tidak bergeser dari capaian tahun 2012 yang berada pada angka 11,96 persen. Dengan kata lain Pemerintah telah gagal menurunkan angka kemiskinan," ujar Erik.
Ketua Fraksi Partai Hanura di MPR RI ini meminta Pemerintah harus melakukan dengan cara menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan menggenjot pertumbuhan sektor ril melalui pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, serta membudidayakan sektor informal padat karya dan industri rumahan.
Selain itu, Pemerintah harus menurunkan jumlah angkatan kerja melalui program keluarga berencana, program wajib belajar dan adanya pembatasan usia kerja minimum.
"Bahkan Pemerintah harus meningkatkan kualitas kerja dengan memberikan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan kerja," ujar Erik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.