TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Marketing Permai Group (perusahaan milik Nazaruddin), Mindo Rosalina Manullang pernah meminta PT Adhi Karya mundur sebagai kontraktor proyek pembangunan gedung olahraga di Hambalang.

Hal itu terungkap ketika salah satu Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada KPK, Kiki Ahmadyani menanyakan kepada Manajer Pemasaran Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya (perusahaan pemenang tender proyek Hambalang), Muhammad Arief Taufiqurrahman.

Menurut Arief, saat proses lelang proyek tersebut digelar, dirinya pernah melakukan pertemuan yang dihadiri Mindo Rosalina dan Lisa Lukitawati Isa (tim asistensi proyek Hambalang) di Hotel Darmawangsa.

"Pada saat proses lelang pernah bertemu di Darmawangsa dimana ada bu Rosa dan bu Lisa," kata Arief bersaksi dalam sidang lanjutan terdakwa Hambalang Deddy Kusdinar, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (3/1/2013).

"Kita diminta mundur oleh Bu Rosa, dimana Adhi Karya (AK) tidak usah ikut dalam proyek itu," kata Arief lagi.

Dikatakan Arief, saat itu alasan Rosa menyuruh mundur PT Adhi Karya, karena Nazaruddin sudah banyak memberikan ijon agar dapat menggarapnya.

"Alasannya apa bu Rosa minta PT AK mundur?" Tanya Jaksa Kiki

"Karna bu Rosa sudah banyak belanja (keluar uang)," ujarnya.

Sementara itu, dalam berkas dakwaan Deddy Kusdinar disebutkan pertemuan yang dilakukan mereka terjadi sekitar Agustus 2010. Permintaan PT AK untuk mundur dari proyek Hambalang karena, dirinya dan Muhammad Nazaruddin yang akan mengerjakannya dengan membawa PT Duta Graha Indah (PT DGI) dan mengatakan sudah banyak keluar uang untuk proyek tersebut.

Taufiq pun kemudian melaporkan permintaan Rosa kepada Tengku Bagus Muhammad Noor. Lalu, masalah tersebut disampaikan kepada Machfud Suroso untuk meminta tolong, karena Rosa. Masih mengganggu.

Kemudian, esok harinya Mahcfud Suroso datang ke ruangan Tengku Bagus Muhammad Noor dan menyampaikan bahwa minggu depan akan ada acara buka puasa dibersama di rumah Anas Urbaningrum dan Mahfud akan menyampaikan permasalah terkait itu kepada Anas.