Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Radja Band Polisikan Sejumlah Perusahaan Karaoke

Adapun terlapor dalam laporan yang dibuat Moldyansyah Mulyadi tersebut diantaranya PT Inul Vista Pratama

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Radja Band Polisikan Sejumlah Perusahaan Karaoke
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Radja Band melaporkan pelanggaran hak cipta yang dilakukan perusahaan karaoke yang menggunakan lagu milik Radja Band tanpa sepengetahuan dan izin Radja Band ke Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Radja Band mendatangi Mabes Polri didampingi kuasa hukumnya Yanuar Bagus Sasmitro untuk melaporkan sejumlah perusahaan karaoke yang menggunakan lagu-lagunya tanpa seizin manajemen Radja Band.

Laporan mereka diterima Bareskrim Polri dengan nomor laporan LP/04/I/2014 tertanggal 3 Januari 2014. Adapun terlapor dalam laporan yang dibuat Moldyansyah Mulyadi tersebut diantaranya PT Inul Vista Pratama, PT Diva Head Office, PT Charly Family Karaoke, PT Imperium Happy Puppy, dan PT NAV Karaoke.

Lima perusahaan karaoke tersebut dianggap telah melakukan tindak pidana hak cipta seperti yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.

"Pada prinsipnya kehadiran kami di sini melaporkan karena tidak ada itikad baik dari kalangan karaoke yang kita kategorikan karaoke cukup besar dan sudah punya nama, bukan hanya satu karaoke saja tapi ada beberapa karaoke yang kita laporkan di sini," kata kuasa hukum Radja Band Yanuar Bagus Sasmito di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2014).

Dikatakannya, laporan tersebut dibuat karena beberapa perusahaan karaoke tersebut menggunakan lagu tanpa sepengetahuan atau seizin dari Radja, sehingga dianggap sudah melanggar pasal 1 dan 2 Undang Undang Nomor 72 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dengan ancaman hukumab 7 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar.

"Barang siapa yang mencuri hak cipta orang lain tanpa sepengatuan pemilik untuk kepentingan pribadi untuk digunakan untuk kepentingan perusahaannya dalam hal kategori dikomersilakan, ini jelas melanggar," katanya.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas