FSP BUMN Endus Praktik Mafia Ekspor Biji Nikel di PT Antam
selama proses ekspor ke Ning Bo Legend dilakukan dengan modus operandi pengapalan biji nikel yang tidak sesuai grade nikel
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Negara berpotensi mengalami kerugian ratusan miliar terkait ekspor biji nikel yang dilakukan oleh PT Aneka Tambang(ANTAM) ke China. Disinyalir kuat dari ekspor biji nikel ke perusahaan China Ning Bo Legend ada praktik mafia ekspor.
Dari data Forum Serikat Pekerja (FSP) BUMN bersatu selama proses ekspor ke Ning Bo Legend dilakukan dengan modus operandi pengapalan biji nikel yang tidak sesuai grade nikel yang diekspor oleh PT Antam.
Dalam kontrak ekspor dengan kuota 500.000 ton setiap bulannya kepada Ning Bo Legend dengan jenis nikel ore grade 1.6. Tetapi yang masuk dalam kapal pengangkut yang akan diekspor ke China dengan nikel ore grade 2.1.
Perbedaan grade nikel berukuran 1,6 dengan 2,0 mempunyai selisih harga 6 US Dolar lebih mahal setiap tonnya.
"Artinya PT Antam dirugikan hingga 3 juta dolar AS setiap ekspor ke PT Ning Bo Legend Mining," ujar Sekjen FSP BUMN, Tri Widodo dalam siaran persnya, Kamis (6/2/2014).
Menurut informasi dana hasil penggelembungan grade nikel ore dibagikan ke sejumlah oknum petinggi di PT Antam oleh Ning Bo Legend Mining.
"Karena itu Forum Serikat Pekerja BUMN Bersatu mendesak BPK dan KPK untuk memeriksa dalam perdagangan nikel ore oleh PT Antam ke Ningbo Legend," kata Tri Widodo.
"Kami pun sudah mempunyai beberapa bukti dokumen ekspor nikel ore yang akan kami laporkan ke KPK," tambah Tri.