Protes Singapura Soal KRI Usman Harun, Menlu RI: Kita Catat Keprihatinan Singapura
Tetapi, Marty mengatakan pemerintah Indonesia belum berpikir untuk mengganti nama kapal perang tersebut
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengakui pemerintah Singapura telah menyampaikan rasa prihatin terkait penamaan KRI Usman Harun.
"Mereka menyampaikan rasa keprihatinan mengenai penamaan kapal perang yang dimaksud. Dan kami sudah mencatat keprihatinan itu," kata Marty di Gedung DPR, Kamis (6/2/2014).
Tetapi, Marty mengatakan pemerintah Indonesia belum berpikir untuk mengganti nama kapal perang tersebut.
"Kita cukup mencatat keprihatinan dari pemerintah Singapura. Saya rasa demikian," ujarnya.
Marty juga telah berkoordinasi dengan Menkopolhukam Djoko Suyanto mengenai adanya indikasi penyampaian keprihatinan pemerintahan Singapura.
"Dan ini secara informal sudah disampaikan kepada kami, saya sampaikan semata kepada pihak Singapura, kita menata keprihatinan tersebut dan saya kira masalah ini sudah selesai," kata Marty.
Seperti diberitakan, TNI AL akan menerima tiga kapal kelas fregat ringan jenis Nakhoda Ragam pada tahun 2014. Kapal yang sudah dilengkapi dengan persenjataan terbaru buatan Inggris ini awalnya dipesan Brunei, tetapi dibatalkan.
Kapal pertama yang datang pada Juni mendatang akan diberi nama KRI Bung Tomo. Kapal kedua dan ketiga yang datang berikutnya akan diberi nama KRI John Lie dan KRI Usman Harun. Penamaan ketiga kapal itu untuk mengenang jasa Bung Tomo, John Lie, dan Usman Harun bagi bangsa Indonesia.
Usman Harun adalah anggota Komando Korps Operasi (KKO) yang sekarang dikenal sebagai Korps Marinir TNI AL. Usman dan Harun adalah anggota pasukan khusus yang menyusup ke Singapura semasa Konfrontasi Ganyang Malaysia (1963-1966).
Usman dan Harun digantung Pemerintah Singapura setelah berhasil meledakkan MacDonald House di Singapura.
Setelah pemberitaan media massa Indonesia mengenai penamaan KRI Usman Harun, Menteri Luar Negeri Singapura, K Shanmugam, menyampaikan keberatannya kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa.
Menurut Shanmugam, penamaan ini akan melukai perasaan rakyat Singapura, terutama keluarga korban dalam peristiwa pengeboman MacDonald House di Orchard Road, Singapura, pada tahun 1965 lalu.