Istana Minta Ahli Teliti Air Laut Surut Mendadak di Banten
Pihak Istana Kepresidenan RI melalui Staf Khusus Presiden bidang Bencana, Andi Arief, berpendapat munculnya fenomena air surut tiba-tiba
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Istana Kepresidenan RI melalui Staf Khusus Presiden bidang Bencana, Andi Arief, berpendapat munculnya fenomena air surut tiba-tiba di pantai Karangantu Banten, menimbulkan beberapa pandangan berbeda.
Pertama, Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa penyurutan air Laut merupakan siklus alam biasa saja dan bukan karena naiknya aktivitas gunung anak krakatau.
"Pendapat kedua, fenomena surut di Banten ini akibat pendangkalan yang mendadak,' kata Andi Arief dalam keterangan di Facebook-nya, beberapa jam yang lalu.
Menurut dia karena musim hujan airnya membawa sedimen, dan banyak terendapkan dipinggir pantai. Ditambah pasang surut bulanan saat bulan mati.
"Karena kelerengan sudut dasar lautnya sangat kecil menyebabkan surut menjork kelaut sampai sekilometer walaupun secara vertikal hanya susut satu-dua meter saja," kata dia.
Faktor ketiga, lanjut Andi Arief, fenomena ini harus dilihat apakah ini terjadi hanya dilokasi ini saja atau dibanyak tempat.
"Kalau terjadinya skala regional maka bisa diartikan proses meteorologi, artinya air laut turun. Tapi kalau terjadinya skala lokal patut diduga adanya proses pengangkatan tektonik yang disebabkan oleh pergerakan patahan yang aseismik atau tidak mengeluarkan gelombang gempa karena gerakannya relatif perlahan," katanya.
Karena adanya perbedaan pendapat ini maka pihaknya meminta Pemda Banten bersama BMKG, Badan Geologi dan bekerja sama dengan para peneliti Peneliti LIPI, GREAT ITB, Bakosurtanal, Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) dan lain-lain untuk segera merespon peristiwa ini dengan melakukan penyelidikan yang serius.
"Diharapkan masyarakat akan mendapatkan info yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secepatnya. Persoalan ini sudah kami laporkan ke pada Presiden. Agar dapat menjadi perhatian pihak-pihak yang terkait," kata dia.