Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Artha Meris: Kalau Sudah Ditelepon Abang Ardi, Sudah 86 lah

Artha Meris terus menyangkal kenal dan pernah berkomunikasi dengan Deviardi

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Artha Meris: Kalau Sudah Ditelepon Abang Ardi, Sudah 86 lah
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Artha Meris Simbolon (tengah) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa KPK geram dengan keterangan Direktur Utama PT Surya Parna Niaga, Artha Meris Simbolon ketika bersaksi untuk terdakwa mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini dan pelatih golfnya, Deviardi alias Ardi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (11/2/2014) siang.

Artha Meris terus menyangkal kenal dan pernah berkomunikasi dengan Deviardi, akhirnya Jaksa membuka empat rekaman hasil sadapannya di dalam ruang sidang.

Sadapan-sadapan dari nomor telepon 02130777999 itu menguak loby-loby Artha Meris yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri (KPI) agar Rudi Rubiandini selaku pemegang kekuasaan di SKK Migas dapat menurunkan formulasi harga bahan baku gas amoniak.

Langkah itu ditempuh Meris agar perusahaannya dapat bersaing dengan perusahaan asal Jepang, PT Kaltim Pasific Amoniak dalam penjualan gas amoniak, yang harga dasar penjualannya ditetapkan oleh SKK Migas.

Berikut salah satu rekaman percakapan Atha Meris dengan dengan Deviardi (orang dekat Rudi) yang dibuka Jaksa KPK:

Deviardi alias Ardi: halo.
Meris : Halo malam bang
Deviardi: apa kabar
Meris : baik bang, ada arahan bang

Deviardi : Abang disuruh telepon Meris sama bapak (Rudi) tadi malam.
Meris : iya bang. Nanti, aku koordinasinya sama abang hari apa yang bang baiknya?

BERITA REKOMENDASI

Deviardi: abang ikut aja, ikut Meris saja
Meris: oh I see bang, baik bang. Makasih ya bang. tapi sudah buka puasa kan bang

Deviardi: Sudah itu. hehehe. Oh ya, kemarin ketemu Popy.
Meris: bagus bang
Deviardi: Perkembangannya bagus, luar biasa lah.

Meris: Izin bang kalau boleh dibilang sama Pak Rudi, kalau bisa maksimalkan lah yang 1,7 lagi negosiasinya ke KPK. Ya bang ya.

Deviardi: kemarin itu Popy udah nego maksimal, terusnya kita juga negoisasi maksimal. Teknisnya dipegang Popy, jadi ga banyak campur tangan kemarin sudah kasih tau ke Popy, jadi biar ga Banyak campur tangan, biar Popy teknis semuanya. Gitu kan kata saya.

Meris: Om Rudi turun tangan langsung kan bang? bapak titip maksimal lah bang, negoisasi terakhrinya itu, turun 5 dolar at least di KPA-nya.
Deviardi: siap.siap


Meris : iya bang ya, soalnya sekarang kan 2,6 kan. Maksudnya kalau uda Pak Ketua (Rudi) turun, udah turun! Gitu loh bang. Udah final kan. Ijin bang bilang bapak ya.

Deviardi: iya iya, abang kawal terus.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas