Jokowi: Disadap Itu Enak
Jokowi menyebut penyadapnya justru jengkel lantaran yang ia omongin hanya seputar makanan. Jokowi juga merasa disadap itu enak.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak berniat melaporkan penyadapan di rumah dinas dan ruang kerjanya ke polisi.
Jokowi justru melontarkan pernyataan yang bernada guyon, bahwa penyadapnya justru jengkel lantaran yang ia omongin hanya seputar makanan. Jokowi juga merasa disadap itu enak.
"Isinya (percakapan) cuma urusan menu makan. Paling paling soal sate kambing, ikan bakar, gitu-gitu aja. Yang nyadap paling jengkel dengerin itu," ujar Jokowi di Yogyakarta, Sabtu (22/2/2014).
Apa rasanya disadap Pak? "Enak," ujar Jokowi lalu tersenyum.
Menurut Jokowi, ia tidak akan melaporkan ke polisi perihal penyadapannya tersebut. Namun jika yang disadap adalah hal-hal penting, Jokowi akan bereaksi.
"Tapi kalau saya merasa ada hal-hal yang sangat penting, hal-hal yang bersifat ke pemerintahan, baru saya akan bereaksi," lanjutnya.
Jokowi mengaku rumah dinasnya di Jl Taman Suropati, Nomor 7, Menteng Jakarta Pusat disadap. Penyadapan itu terjadi pada Desember tahun lalu.
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengungkap, alat sadap di rumah dinas Jokowi ditempatkan di tiga lokasi yakni kamar mandi, tempat makan, dan tempat tidur. Ruang kerja Jokowi di Balaikota DKI juga disadap.
"Ia di Balai Kota juga disadap kok. Saya ngomong apa adanya," ujar Jokowi beberapa waktu lalu.
Menurut Jokowi, ruangan kerjanya di Balai Kota Jakarta kerap didatangi tamu penting. Meski disadap, dia tidak merasa khawatir. Sebab, hal yang dibicarakan adalah hal yang ringan-ringan saja.
"Tamu juga apa sih tamu, ya tamunya paling ya ada kontraktor, suplier, warga. Saya terima semua, di rumah juga di sini juga saya terima tidak ada apa-apa. Siapapun ketemu saya gampang mau bicara apa gampang. Tapi kalau masalah tender, ikut saja," kata dia.
Jokowi mengatakan bahwa pengamanan di rumah dinas dan kantornya kini diperketat. Jumlah personel pengamanan ditambah. TRIBUN JOGJA