Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Untuk Cukur Rambut Pun Akil Kini Tak Punya Uang

GARIS tangan Akil Mochtar kini berbalik 180 derajat. Jika dulu ia disegani dan dihormati atas jabatan Ketua MK, kini semua sirna

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Untuk Cukur Rambut Pun Akil Kini Tak Punya Uang
KOMPAS Images/KRISTIANTO PURNOMO
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar bersiap menjalani sidang perdana di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014). Sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan tersebut terkait kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi. 

GARIS tangan Akil Mochtar kini berbalik 180 derajat. Jika dulu ia disegani dan dihormati atas jabatan Ketua MK dan begitu galak saat meminta uang kepada calon kepala daerah maupun perantaranya, seolah sirna saat ia meringkuk di dalam sel tahanan KPK.

Jangankan bisa menikmati uang hasil suap yang mencapai 63,7 miliar, untuk cukur rambut saja Akil susah karena tak diizinkan membawa uang selama di tahanan. Akil dikabarkan patuh atas aturan tersebut.

"Padahal kalau mau potong rambut di tahanan, meski disediakan, kan minimal kasih uang tips. Kalau pegang uang bagaimana, kan enggak enak juga" ujar Kuasa hukum Akil yakni Tamsil Sjoekoer.

Kendati demikian, saat tampil perdana di ruang sidang, Akil terlihat segar dan rambutnya terpotong rapi.

Baju batik hijau lengan panjang yang dikenakannya juga rapi. Yang tetap sama yakni Akil tetap tenang meski usai persidangan sempat sedikit meninggi ketika diminta wartawan menanggapi dakwan jaksa.

Soal cukur rambut ini, pihak Rutan menyediakan tukang potong rambut. Biasanya pada hari libur, tukang cukur datang untuk memotong rambut para tahanan.

Sejak ditangkap KPK pada 2 Oktober 2013 lalu, Akil langsung ditahan di Rutan KPK yang berada di basement gedung KPK.

Berita Rekomendasi

Akil ditangkap bersama anggota DPR RI Chairun Nisa yang mengantar uang suap sebesar Rp 3 miliar terkait penanganan sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas.

Sejak hari itulah, Akil yang selama ini berwibawa dengan jubah serta toga hakim, seragamnya berganti menjadi rompi tahanan KPK berwarna oranye. Selama proses penyidikan, Akil mendekam di Rutan KPK.

Begitu berkas perkara telah lengkap dan siap disidangkan, Akil kemudian dipindahkan ke Rutan Pomdam Jaya ,Guntur yang letaknya sekitar 2 kilometer dari gedung KPK. EDWIN FIRDAUS/TRIBUNNEWS

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas