Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejagung Buru Kasus Korupsi Libatkan Pejabat BPN Medan

pihaknya masih akan mendalami kasus ini dengan meminta keterangan pihak terkait

zoom-in Kejagung Buru Kasus Korupsi Libatkan Pejabat BPN Medan
Warta Kota/Henry Lopulalan
Juru bicara KPK, Johan Budi, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto., Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM Intel) Kejagung Adjat Sudrajat, dan Kapuspenkum Kejagung Setia Untung Arimuladi.(kiri-kanan) dalam jumpa pres operasi tangkap tangan di Gedung KPK,Jalan Rasuna Said, Kuningan, Minggu, (15/12/2013). Dua orang yang salah satunya kepala kejari NTB dengan barang bukti uang setara Rp 213 juta rupiah disita KPK, terdiri dari 164 lembar pecahaan US$ 100 dengan jumlah total US$ 16.400 setara Rp 190 juta serta uang rupiah berbagai pecahan dengan total Rp 23 juta. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Begitu tanah akan dibangun perumahan, katanya, muncul sertifikat baru yang diakui milik orang lain yakni Gunawan.
Menurutnya sertifikat baru bukan hanya menimpa tanah PT  BMP tapi juga menimpa 60 hektar tanah lainnya milik warga. Ternyata, setelah dicek sertifikat itu dipecah menjadi 13 nama.

"Kepemilikan tanah atas nama Gunawan, seorang karyawan dari pengusaha di Medan berinisial TS.  Bahkan sudah dilepaskan haknya ke nama orang lain yang jumlahnya mencapai 13 orang,” ujar Marthin.

Masih kata Marthin, dalam kasus ini indikasi suap korupsinya sangat kuat. Dimana ada aliran dana yang mencurigakan dari pemeriksaan PPATK.

Berdasarkan pengajuan dari Kejati Sumut kepada PPATK untuk membuka mutasi arus transaksi no CQ 276401 28 Oktober 2011 no rekening 0140122800060408000 pada BCA Medan dan no AC. 14102040002008, terkuak pada Bank Sumut ada aliran dana sebesar 1 miliar pada cek BCA no 276401 tanggal 28-10-2011 dari tersangka Thoriq yang ditujuan ke tersangka Gunawan.

Bahkan katanya ia menduga ada aliran dana lain yang belum terdeteksi.

”Kami meminta Kejagung agar memerintahkan Kejati Sumut segera memproses kasus ini, kalo tidak maka kami meminta agar kasus yang merugikan negara ini segera dilempar ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” kata dia. (Budi Sam Law Malau)

Berita Rekomendasi
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas