Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Schapelle Corby Terancam Kembali Masuk Penjara

Schapelle Leigh Corby bukan tak mungkin bakal kembali masuk ke bilik penjara setelah mendapat pembebasan bersyarat.

Penulis: Bahri Kurniawan
zoom-in Schapelle Corby Terancam Kembali Masuk Penjara
AP Photo/Firdia Lisnawati
Mercedes Corby, kakak kandung Schapelle Leigh Corby. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Bahri Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Schapelle Leigh Corby bukan tak mungkin bakal kembali masuk ke bilik penjara setelah mendapat pembebasan bersyarat.

Pasalnya, banyak pihak yang mendesak pencabutan pembebasan bersyarat "Ratu Mariyuana" tersebut.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai, tindakan Corby setelah mendapat pembebasan bersyarat maupun keluarganya, semakin mencoreng wajah hukum di Indonesia.

Corby, kata dia, sama sekali tak tahu berterima kasih dan berempati terhadap pemerintah yang selama ini mendapatkan cemoohan dari masyarakat terkait pembebasannya.

"Perilakunya setelah dibebaskan, seperti peribahasa air susu dibalas dengan air tuba. Jadi, pemerintah memiliki peluang untuk mencabut pembebasan bersyarat Corby," kata Hikmahanto, Selasa (4/3/2014).

Mantan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI Prasetyo, mendukung langkah Kemenkumham untuk mencabut pembebasan bersyarat Corby.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, perilaku Corby pasca pembebasan ini sudah keterlaluan, sangat melecehkan hukum Indonesia.

"Dia statusnya belum bebas seutuhnya, masih bebas bersyarat. Nah, secara jelas Corby sudah melanggar syarat-syarat tersebut, misalnya harus berperilaku baik dan tidak membuat statemen yang memojokkan pemerintah. Peluang Corby untuk dijebloskan kembali sangat besar," ucap Prasetyo, Selasa (4/3/2014).

Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan ini menambahkan, keputusan Corby dan keluarganya menerima wawancara dari Channel 7 Australia juga menjadi indikator bahwa pihak Corby tak memiliki itikad baik.

"Pemerintah begitu lemah jika berhadapan dengan pelaku narkotika seperti Corby ini. Terlalu kompromistis," tegasnya.

Kegeraman banyak pihak, mulai bermunculan setelah kakak kandung Corby, Marcedes melontarkan pernyataan negatif tentang pemerintah Indonesia saat diwawancarai stasiun televisi Australia, Channel 7.

Dalam wawancara tersebut, Mercedes menuduhkan barang bukti ganja yang ditemukan di Bandara Ngurah Rai Bali saat penangkapan Corby, adalah milik orang Indonesia.

Dengan kata lain, Mercedes menuduga sang adik merupakan korban yang dijebak aparat bandara. Pernyataannya itu, dinilai sebagai penghinaan terhadap hukum Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas